Senin, 19 Desember 2011

HIDUP DALAM SUKACITA


HIDUP DALAM SUKACITA
Neh.8:11;Maz.118:24; Fil.4:4

Salah satu hakekat manusia adalah Homo Ludens (mahkluk yang bermain). Oleh sebab itu, manusia besar - kecil, tua – muda, semuanya suka bermain! Contoh yang paling jelas adalah hampir semua HP dan komputer ada permainan (game) di dalamnya. Bermain membuat manusia bersukacita.
Menurut Joyce Meyer, iblis selalu berusaha mencuri sukacita  orang percaya! Kenapa demikian ? Sebab iblis tahu jika kita kehilangan sukacita,maka kita kehilangan kekuatan kita! Iblis tahu sukacita bisa menghasilkan hal-hal luar biasa :
(a) Bersemangat – menggebu-gebu dalam melakukan sesuatu
(b) Exciting dalam bekerja – bisa menikmati kerja
(c) Membuat keluarga bahagia
(d) Membuat kesehatan membaik
(e) Membuat prestasi meningkat

Nah, karena sukacita bisa menghasilkan banyak hal positif, maka strategi iblis menaklukkan orang percaya adalah dengan merampas sukacitanya!

7 HAL YANG MENCURI SUKACITA KITA
Menurut Joyce Meyer (penulis buku dan pengkhotbah wanita terkenal), ada 7 hal yang bisa merampas sukacita dalam hidup orang percaya :


1. Perbuatan daging
Yang dimaksud perbuatan daging adalah semua jenis perbuatan yang mengandalkan kemampuan daging (diri sendiri). Misalnya :
(a) Melayani dengan kekuatan diri sendiri
(b) Bekerja dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri
(c) Membuat rencana masa depan sendiri, tanpa melibatkan Tuhan.
Perbuatan daging ini pada akhirnya akan membuat kita capek! Kita menjadi letih, lesu, loyo, lelah, lunglai, letoy dan lemah     (7 L)
Dalam bahasa inggris disebut Burn out  – terbakar habis (be te sekali) – tidak bergairah sama sekali!

2. Legalisme Agamawi
Yang dimaksud disini adalah menjalankan keberagamaan dengan hanya menaati hukum-hukum agama. Hidup keagamaan menjadi penuh tekanan dan membebani. Misalnya:
(a) Ke gereja sebagai keharusan (bukan kesukaan)
(b) Memberi persembahan sebagai kewajiban (bukan sebagai ucapan syukur)
(c) Berpuasa agar menyenangkan hati Tuhan
(d) Menghindari hal-hal yang ”dirasa” duniawi, seperti: nonton bioskop, dengar lagu yang indah, lihat peretunjukan teater, berwisata ke tempat yang indah dsb.

Hal ini membuat hidup keagamaan kita menjadi beban yang berat yang tak tertanggungkan!

3. Merumitkan masalah-masalah sederhana – Luk.10:41-42
Masalah selalu ada dalam hidup setiap orang. Tapi ada orang yang senang membuat rumit masalah yang sebenarnya sederhana. Misalnya :
(a) Bingung mau berlibur kemana ? Padahal kemana aja asalkan tempatnya nyaman, selesai sudah masalahnya.
(b) Pergi ke pesta, bingung mau pakai baju yang mana ?
(c) Mau jajan, pusing pilih restoran yang mana ?
(d) Mau kedatangan tamu, pusing mau masak apa ?

Kalau kita suka merumitkan masalah yang sebenarnya sederhana, maka hidup akan benar-benar menjadi rumit dan sulit. Hidup yang rumit jelas hidup yang jauh dari sukacita

4. Penalaran berlebihan
Yang dimaksud adalah pikiran yang terlalu kritis dan analitis! Segala sesuatu dianalisa  : entar bagaimana, apa yang akan terjadi, besok bagaimana nasib kita ? dsb.
Akhirnya hidup jadi tidak nyaman dan penuh kekuatiran! Pikiran yang telalu kritis ini berasal dari otak kiri yang terlalu dominan. Otak kiri memang kecenderunganya selalu menganalisa segala sesuatu!

5. Kemarahan yang tidak Illahi
Kemarahan adalah emosi yang berisi perasaan tidak senang yang berlebihan, kejengkelan, permusuhan, murka dan pembalasan dendam!
Sebenarnya kemarahan tidak selalu negatif (misalnya marah terhadap dosa), tapi kemarahan yang tidak terkontrol bisa menjadi dosa. Nah, kemarahan yang demikian akan menghilangkan sukacita.

6. Kecemburuan dan iri hati
Ini artinya : kita mengingini apa yang dimiliki oleh orang lain! Band. kel.20:17
Kita tidak bisa menerima kenyataan bahwa orang lain mempunyai lebih dibandingkan diri kita. Akibatnya timbul akar pahit dalam hati kita : baik kepada orang lain itu, maupun kepada Tuhan (kok, tidak adil)

7. Ketidakpuasan karena kebiasaan
Maksudnya :  memiliki kebiasaan untuk tidak pernah puas! Apa pun yang dimiliki atau dialami, tidak pernah memberikan rasa puas. Ada ”roh” tidak puas dalam diri orang yang demikian. Biasanya mereka akan selalu bersungut-sungut dan mengeluh dalam hidupnya!
Ini berbahaya, sebab pasti membuat hidup jadi tidak ada sukacita dan ucapan syukur.
Selalu merasa kurang dan tidak mencukupi! Ini adalah ciri manusia yang tidak bisa bersyukur!

7 PENJAGA SUKACITA KITA
Sekarang kita akan membahas 7 hal yang merupakan penjaga sukacita hidup kita (ini merupakan ”lawan” dari bagian diatas) :

1. Dipimpin oleh Roh – Zakh.4:6-7
Salah satu cara paling ampuh untuk menjaga sukacita kita adalah mengijinkan Roh kudus memimpin hidup kita! Dengan dipimpin oleh Roh Kudus, maka Ia akan memberi kita ”kuasa” (dunamis) untuk melakukan segala pekerjaan kita dengan senang hati!
Dengan penyertaan Roh Kudus, kita akan selalu bersemangat dan bergairah melakukan apapun ( RK sering diibaratkan sebagai air yang menyegarkan – Yes.44:3-4
Dengan pimpinan Roh Kudus maka 7 ”Penyakit melumpuhkan” (letih, lesu, loyo, lelah, lunglai, letoy dan lemah) tidak akan kita alami!

2. Bebas di dalam Kristus – Titus 2:14
Menjadi orang kristen berarti menjadi orang bebas!  Kristus telah membebaskan kita dari perbudakan dosa, oleh sebab itu kita benar-benar telah bebas. Tapi kebebasan kita adalah seperti kebebasan ikan di dalam air.  Selama ikan dalam air, ia akan tetap hidup. Kita pun  kalau tetap berada di dalam Kristus, pasti akan hidup.
Tapi kalau keluar dari kristus (seperti ikan keluar dari air) maka kita akan mati! Oleh sebab itu kita harus menikmati kebebasan ini dengan penuh sukacita. Menjadi Kristen pertama-tama bukan untuk mentaati sejumlah hukum (aturan), tetapi untuk membangun hubungan yang intim dengan Kristus!

3. Menjadi Tidak Rumit – 1 Tim.6:8
Life is simple – hidup itu simpel (sederhana)! Ini kunci menjalani hidup : sederhanakan segala sesuatu, jangan mempersulit diri. Kalau ada masalah besar, dikecilkan, kalau ada masalah kecil, dihilangkan! Hidup yang sederhana adalah hidup yang tidak kuatir. ”Asal ada makanan dan pakaian cukup ”, kata FT. Hidup yang demikian adalah hidup yang penuh sukacita!

4. Percaya kepada Tuhan – 2 Tim.1:12
Hidup itu bukan untuk dipikirkan, tetapi untuk dijalani! Dan menjalani hidup yang terbaik adalah hidup yang percaya kepada Tuhan! Ini berarti hidup dengan iman! Jangan terlalu banyak menganalisa segala sesuatu, percaya saja kepada Tuhan. Contoh :
(a) Abraham, waktu dipanggil Tuhan, ia langsung bilang Ya! Jalan saja, percaya saja dan selebihnya  Tuhan yang atur.
(b) Berbeda dengan Yeremia – Yer.1:6 – dia banyak dalih, banyak analisa. ”aku tidak pandai bicara”

Tuhan ingin kita seperti Abraham. Hidup dengan bersandar pada iman dan kemurahan Tuhan saja!

5. Cepat Mengampuni – Ef.4:26
To err is human– berbuat salah itu manusiawi. Manusia itu gudangnya salah, oleh sebab itu kita harus memiliki hati yang gampang mengampuni! Dendam dan kepahitan merusak tubuh dan kesehatan emosi kita. Hasil riset yang dilakukan di HOPE COLLEGE  di Michigan Amerika menyimpulkan :
“Orang-orang yang diminta untuk mengingat pengalaman kebencian pada suatu peristiwa di masa lalu, detak jantungnya meningkat di atas normal, proses berkeringat yang tidak biasa, juga respon  individual yang tidak normal pada tubuh mereka. Tekanan darah meningkat, otot-otot tubuh menegang. Kondisi ini mirip respon tubuh yang memicu munculnya berbagai macam penyakit.”

Orang yang mudah mengampuni akan menjadi orang yang penuh sukacita!

6. Diberkati secara Luar Biasa – Maz.37:4-5
Agar kita tidak cemburu dan iri hati kepada orang lain, maka kita harus menjadi orang yang diberkati Tuhan secara luar biasa! Bagaimana caranya ?
(a) Taat pada Perintah Tuhan – Ul. 11:26:28
(b) Menanti-nantikan Tuhan – Maz. 37:7-9
(c) Merebut berkat – Yos.1:2-3

7. Menjadi Puas – Fil. 4:11
Puas berarti : keputusan untuk bahagia dengan apa yang sudah kita miliki! Orang yang puas selalu berusaha mencukupkan diri dengan apa yang ada pada dirinya – Ibr.13:5
Orang yang puas adalah orang yang paling berbahagia dan penuh sukacita dalam hidupnya.Ia bisa berdamai baik dengan dirinya sendiri, maupun dengan keadaan disekitarnya! Ia hidup dengan penuh ucapan syukur, karena merasa puas dengan berkat-berkat Tuhan dalam hidupnya!

Kesimpulannya, Sukacita menghasilkan banyak hal yang luar biasa, oleh sebab itu jangan biarkan iblis merampas sukacita dari diri Anda. Dengan sukacita kita akan mampu melakuan perkara-perkara yang gagah perkasa bersama Tuhan!

2 komentar: