Senin, 19 Desember 2011

TEKANAN MEMBUAT SESEORANG MENJADI HEBAT


Manusia adalah mahkluk yang cenderung mengejar kenikmatan (kemudahan) dan menghindari kesulitan (tekanan).
Kalau disuruh memilih : jalan yang lurus dan mulus atau jalan yang berkelok-kelok dan kurang mulus, setiap orang pasti akan memilih yang pertama.
Tapi masalahnya : semua kemudahan membuat manusia menjadi lembek dan kurang memiliki daya juang.
Survey membuktikan : seorang anak yang dibesarkan dengan berbagai kemudahan dan fasilitas yang melimpah, ternyata justru membuat anak tersebut sulit bertahan menghadapi tantangan hidup yang semakin hari-semakin keras!
Itu artinya kesulitan dan tekanan hidup justru baik bagi perkembangan daya juang seseorang!

SUMBER TEKANAN (KESULITAN) HIDUP
Ada beberapa sumber yang secara umum membuat seorang manusia mengalami tekanan :

1. Sakit
Orang yang sakit pasti merasa tertekan. Tekanan itu antara lain :
(a) Tertekan karena merasakan sakitnya
(b) Tertekan karena memikirkan biaya pengobatannya
(c) Tertekan, karena orang yang menjenguknya cenderung
ngomongin hal-hal yang menakutkan tentang penyakitnya!

Ini perlu diperhatikan bagi pelayan Tuhan yag suka mengunjungi orang sakit. Jangan pernah membuat percakapan yang ujung-ujungnya membuat takut yang sedang sakit!

2. Persaingan
Persaingan dalam bisnis atau olah raga membuat kita selalu deg-deg-an dan tertekan.
Pelatih Liverpool, Rafael Benites pernah terkena  serangan jantung sewaktu Liverpool sedang bersaing ketat dengan Chelsea dan MU dalam meraih juara Liga Premier.

3. Target pekerjaan
Banyak pekerjaan yang memberi target kepada karyawannya. Contohnya :
(a)  Bagian Marketing ditarget penjualannya senilai 500 juta/bulan
(b) Pendeta yang sedang merintis jemaat cabang, ditargetkan dalam 2 tahun sudah bisa mandiri – (tanpa meminta bantuan pusat)

Situasi yang demikian pasti menimbulkan tekanan bagi yag menjalaninya!

4. Ingin sesuatu yang terbaik
Orang yang menginginkan sesuatu yang terbaik pasti berada dalam tekanan. Mereka tertekan karena takut tidak mampu menjadi yang terbaik!

HIKMAH DIBALIK TEKANAN HIDUP
1. Tekanan akan memunculkan yang terbaik dalam diri kita – 2 kor.6:4
Ketika seseorang tertekan, sering kali justru kemampuannya yang terbaik muncul.
Ini mirip tikus yang tertekan karena dikejar kucing dan dia sudah mentok di tembok. Apa yang dilakukan si tikus ? Si tikus justru muncul ”keberaniannya” dan nekad malahan balik menyerang kucing. Daripada diterkam, mendingan menyerang duluan!
Hasilnya : kucing biasanya terus lari ketakutan, meninggalkan si tikus. Ia terkejut melihat ”tikus edan” yang berani menyerangnya. Nyalinya jadi ciut!
Contoh kasus : Louise Braille ( 1809-1852) sangat tertekan dan frustasi saat masih kecil matanya tertusuk ketika ia sedang bermain-main dengan pelana dan perlengkapan kuda di toko ayahnya. Luka di matanya tidak bisa diobati dan akhirnya ia menjadi buta total. Tapi keadaannya yang buruk justru menimbulkan ide bagi dirinya untuk bisa menciptakan sejenis huruf khusus untuk orang buta. Maka jadilah huruf Braille hasil temuannya. Huruf ini telah membantu semua orang buta di dunia untuk tidak mejadi buta huruf! Boleh buta mata, tapi jangan buta huruf!

2. Tekanan membuat kita kreatif – Kis.18:2-3
Sudah menjadi kodrat manusia, saat segalanya nyaman dan aman ia cenderung mandek dan tidak berkembang.
Tapi saat berada dalam tekanan atau krisis, otak kreatifitasnya (otak kanan) justru terasah.
Hasilnya : tekanan justru membuat manusia menjadi sangat kreatif!
Contoh kasus 1 : Yusuf, saat ia masih nyaman bersama ayahnya dan saudara-saudaranya, ia hanya bisa bermimpi, tapi tidak bisa menafsirkan mimpi. Tapi setelah ia masuk penjara (tertekan), ia justru menjadi kreatif, yaitu mampu menafsirkan mimpi dengan tepat!- lih. Kej.40:5-22 ; 41:14-32

Contoh kasus 2 : Kematian suaminya membuat Elly Susilowati – perempuan asal Garut yang lahir 27 Agustus 1967 – tertekan dan stress. Ia tertekan karena memikirkan biaya hidup yang harus ditanggungya bersama ke 3 anaknya, sementara ia hanya ibu rumah tangga biasa. Tapi ditengah tekanan itu ide kreatif muncul di benaknya. Maka dibuatnyalah sepatu ”handmade” (dibuat pakai tangan bukan mesin) dengan merek Ethree yang merupakan plesetan dari Elly berputra tiga! Sepatu itu dijual seharga Rp.400.000 sampai 1 juta. Ternyata dagangannya itu laris manis. Sehingga akhirnya ia mendirikan perusahaan bernama PT. Ethree Abadi dan memperoleh penghargaan Entrepreneur Award Usaha Kecil dan Menengah tahun 2006 ( penghargaan untuk usaha kecil menengah yang dianggap paling maju). Disini terbukti, tekanan justru menghasilkan kreatifitas yang tadinya tertidur!

3. Tekanan membuat kita menjadi tangguh – 2 kor.12:10
Tidak seorangpun bisa menjadi seorang yang tangguh dan kuat kalau ia belum melalui tekanan hidup.
Kalau kita lihat hidup para orang sukses, umumnya mereka telah melewati berbagai macam tekanan hidup dan mengalahkannya, sehingga mereka akhirnya sampai di puncak!
Hidup itu seperti pembuatan ban mobil. Kalau karet tidak dipress (ditekan dan dipadatkan) dulu,  maka ia tidak bisa menjadi bahan dasar pembuat ban mobil yang baik!
Contoh kasus : lahir di Parigi Sulawesi Tengah tahun 1931, Pak Ci (demikian Ir. Ciputra biasa dipanggil) , justru menghabiskan masa kecil sampai remajanya di desa terpencil di Sulawesi Utara. Kehidupan Pak Ci mejadi sulit dan tekanan ekonomi terus mendesak, ketika ayahnya ditangkap penjajah dan tak pernah kembali lagi. Setelah tamat SMA, dia dengan susah payah merantau ke Jawa untuk sekolah. Ia masuk ITB Bandung. Setelah selesai kuliah ia mengawali kariernya di Jaya Group, perusahaan daerah milik Pemda DKI. Lalu ia juga mendirikan perusahaan Property dengan bendera Metropolitan Group. Ia juga mendirikan perusahaan keluarga di bidang property. Semua usaha yang dipegangnya maju pesat. Tapi hantaman Krisis ekonomi 1997 membuat Pak Ci dan perusahaannya tertekan hebat. Bahkan nyaris bangkrut. Namun  karena sudah sering menghadapi tekanan dan kesulitan hidup, ia mampu bangkit dari keterpurukan, sementara perusahaan property lainnya gulung tikar. Justru setelah krisis ekonomi berlalu, perusahaan Pak Ci semakin luar biasa. Hasilnya : Oleh Majalah Forbes, ia dinobatkan sebagai 1 dari 10 tokoh bisnis paling jago di Indonesia. Ketangguhan Pak Ci adalah berkat ”latihan” masa kecilnya yang selalu bergelut dengan tekanan hidup, sepeninggal ayahnya!


4. Tekanan mengubah kerang menjadi mutiara – 2 kor.12:9
Ketika sebutir pasir halus masuk ke tubuh kerang, maka si kerang akan mengalami tekanan dan kesakitan yang luar biasa.
Sehingga untuk ”memperingan” rasa sakit itu, ia harus mengeluarkan semacam cairan dari tubuhnya.
Cairan yang keluar terus-menerus itu akhirnya mengeras dan jadilah sebutir mutiara yang sangat mahal!
Itulah alasan mengapa Tuhan mengijinkan tekanan hidup terjadi dalam diri kita : agar kita menjadi pribadi yang lebih baik, lebih indah dan lebih mulia!
Bandingkan Yakub yang tadinya seorang penipu, kemudian menjadi rendah hati, mau mengalah kepada Esau karena banyaknya tekanan hidup yang sudah dilaluinya - kej. 33:1-4.

5. Tekanan membuat kita mengandalkan Tuhan – Maz.119:71
Mendiang Pdt. Eka Darmaputera mengatakan :”Kita sering memperlakukan Tuhan itu seperti ban serep. Kalau ke 4 ban masih berfungsi dengan baik, kita simpan ban serep itu di bagasi (tidak kita gunakan). Baru setelah ban yang biasa kempes, kita keluarkan ban serepnya dan kita pakai!”
Bukankah kita sering seperti itu ? Tuhan itu baru berfungsi bagi kita saat kita dalam tekanan dan kesulitan hidup!
Oleh sebab itu Tuhan ”senang” memberi kita tekanan dan kesulitan hidup agar kita bisa terus ingat diri-Nya. Dan mengeluarkannya dari bagasi!
Jadi jangan mengeluh saat berada dalam tekanan, sebab saat seperti itu justru saat paling tepat bagi kita untuk mengingat dan mengandalkan Tuhan.
Dan pengharapan kepada Tuhan tidak pernah mengecewakan! – Rom5:5.

      Kesimpulannya : Tekanan dan kesulitan hidup sebenarnya adalah hal yang baik bagi pertumbuhan iman dan karakter kita. Oleh sebab itu saat mengalaminya jangan bersungut-sungut, tetapi bangkit dan keluarkan yang terbaik dari diri Anda, serta mintalah Tuhan menolong Anda. Pasti semuanya akan beres!

0 komentar:

Posting Komentar