Menurut
kamus , yang dimaksud rasa takut disini adalah : tekanan emosi yang timbul
karena adanya ancaman, kesakitan , atau bahaya yang menghadang.
Menurut Dr John MacArthur ada 2 penyebab rasa takut itu
:
(a)
Hati nurani yang merasa salah
Orang
yang habis berbuat dosa biasanya dihinggapi rasa takut akan hukuman Allah,
karena hati nuraninya menuduh dirinya.
Contoh
: Adam bersembuyi ketika dipanggil Allah.
(b)
Kurangnya rasa percaya/iman
Orang
yang kirang percaya/kurang iman biasana akan merasa takut karena ia erasa Tuhan
tidak dapat mengatasi situasi yag dihadapinya.
Rasa
takut atau kuatir yang berlebihan ini
bisa menghinggapi siapa saja. Oleh karena itu alkitab banyak mencatat kata-kata Tuhan agar kita jangan takut!
Ada
sekitar 100 kalimat :” jangan takut diucapkan Tuhan dalam seluruh alkitab.”
KENAPA KITA TIDAK BOLEH TAKUT ?
Ada
beberapa alasan kenapa kita tidak boleh takut dalam hidup ini :
1. Katakutan merupakan senjata setan
untuk menjatuhkan orang percaya
Setan
tahu bahwa ketika kita dikuasai oleh ketakutan, maka iman kepada Tuhan akan
hilang. Oleh sebab itu banyak pengkhotbah yang berpendapat lawan dari
ketakutan/ Kekuatiran bukanlah keberanian, melainkan iman!
2.Tuhan tidak memberi kita roh ketakutan
Alkitab
dengan tegas mengatakan bahwa Tuhan tidak pernah memberi kita roh ketakutan.
Jadi,Tuhan
tidak mau kita menjadi orang yang dikuasai oleh roh ketakutan.
3.Ketakutan membuat kita lumpuh
Ketakutan
itu melumpuhkan. Orang yang dikuasai oleh roh ketakutan tidak akan produktif
dan cenderung lumpuh (tidak menghasilkan apa-apa).
4. Roh ketakutan adalah milik orang
“kecil”
Kalau
anda memperhatikan sejarah, maka anda aka melihat bahwa orang-orang yang berprestasi besar adalah para pemberani.
Sementara orang-orang kecil (yang tidak berprestasi) adalah para pengecut!
Contoh
: Columbus (penemu benua Amerika) adalah seorang pemberani yang berani
mengambil jalur pelayaran yang tidak lazim sampai akhirnya secara tidak sengaja
menemukan benua amerika.
CARA
MENGATASI RASA TAKUT
1.Menyadari modal yang kita miliki
Kita
harus menyadari bahwa Tuhan menciptakan kita dengan memberi modal yang luar
biasa komplit. Kalau kita menyadari betapa luar biasaya modal yang kita miliki,
maka kita tidak perlu menjadi takut. Apa saja modal yang dimiliki seorang
manusia ?
Psikolog kenamaan dari Unuversitas
Gajah mada Yogya, Djamaludin Ancok
menyebutkan ada 6 komponen modal utama seorang manusia , yaitu
(a)
Modal Intelektual
Modal
intelektual terletak pada kemauan untuk berfikir dan kemampuan untuk memikirkan
sesuatu yang baru, maka modal intelektual tidak selalu ditentukan oleh tingkat
pendidikan formal yang tinggi. Banyak orang yang tidak memiliki pendidikan formal
yang tinggi tetapi dia seorang pemikir yang menghasilkan gagasan yang
berkualitas.
Banyak
pakar yang mengatakan bahwa modal intelektual sangat besar peranannya di dalam
menambah nilai suatu kegiatan. Berbagai perusahaan yang unggul dan meraih
banyak keuntungan adalah perusahaan yang terus menerus mengembangkan sumberdaya
manusianya.
(b)
Modal Emosional
Daniel
Goleman menggunakan istilah Emotional Intelligence untuk menggambarkan
kemampuan manusia untuk mengenal dan mengelola emosi diri sendiri, serta memahami
emosi orang lain agar dia dapat mengambil tindakan yang sesuai dalam
berinteraksi dengan orang lain.
Orang
yang memiliki modal emosional yang tinggi memiliki sikap positif di dalam
menjalani kehidupan. Dia memiliki pikiran positif (positive thingking) di dalam
menilai sebuah fenomena kehidupan betapapun buruknya fenomena tersebut di mata
orang lain.
(c)
Modal Sosial
Kemampuan
membangun jaringan sosial inilah yang disebut dengan modal sosial yang
dilukiskan dengan dahan-dahan dan ranting. Makin banyak dahan dan ranting akan
makin besar kemungkinan buah yang akan tumbuh.
Semakin
luas pergaulan seseorang dan semakin luas jaringan hubungan sosial (social
networking) semakin tinggi nilai seseorang.
(d)
Modal Ketabahan
Ketabahan
adalah modal untuk sukses dalam kehidupan, apakah itu kehidupan pribadi ataukah
kehidupan sebuah organsanisasi. Khususnya di saat menghadapi kesulitan, atau
problem yang belum terpecahkan hanya mereka yang tabah yang akan berhasil
menyelesaikannya.
(e)
Modal Moral dan spiritual
Ada
empat komponen modal moral yang membuat seseorang memiliki kecerdasan moral
yang tinggi yakni Integritas (integrity), Tanggung-jawab (responsibility),
Penyayang (compassionate), dan Pemaaf (forgiveness).
(f)
Modal Kesehatan
Badan
atau raga adalah wadah untuk mendukung manifestasi semua modal di atas. Badan
yang tidak sehat akan membuat semua modal di atas tidak muncul dengan maksimal.
Oleh karena itu kesehatan adalah bagian dari modal manusia agar dia bisa
bekerja dan berfikir secara produktif.
2.Kendalikan percakapan batin anda
(Fil.4:8)
Ketakutan
sering muncul karena “percakapan batin” kita cenderung negative.
Artinya
kita sering berbicara yang negative dan pesimistis di dalam batin kita. Lalu
bagaimana cara mengendalikan percakapan batin kita ?
(a) Berpikirlah
positif
Ketika
kita memenuhi pikiran kita dengan pikiran positif, maka otomatis percakapan
batin kita juga menjadi positif.
(b)
Rileks
Dengan
rileks (tenang) kita bisa mengendalikan batin dan pikiran kita agar selaras
dengan Firman Tuhan. Bacalah alkitab setiap saat, terutama pada saat-saat yang
tenang.
3.Ijinkan Kristus menguasai hidup kita
(Gal.2:20)
Masalah
ketakutan adalah masalah apa yang menguasai hidup kita. Dalam hal ini ada 2 jenis
manusia :
(a)
Orang yang takut
Mereka
dikuasai oleh roh ketakutan sehingga
mereka selalu melihat hal-hal yang
menakutkan dimasa depan.
(b)
Orang yang beriman
Mereka
dikuasai oleh Roh Kristus (Roh Kudus) sehingga mereka selalu melihat hal yang
baik dan positif dimasa depan.
Intinya
: apa yang mengusai hidup anda saat ini, akan menentukan hidup masa depan
anda!
4. Tidak menyandarkan hidup pada apa
yang kita rasakan, tapi pada firman Tuhan ( 1
Pet.1:24-25)
Iblis
kerap mempermainkan perasaan kita. Jika kita menyandarkan diri berlebihan
kepada perasaan, kita akan menjadi boneka mainan Iblis. Dengan mudah ia akan
mengintimidasi perasaan kita sehingga kita tidak berani mengambil langkah maju.
Kenapa demikian ?
(a)
Karena perasaan kita tidak stabil
Perasaan
kita sering dipengaruhi oleh situasi atau lingkungan disekitar kita. Ketika situasi
baik, perasaan menjadi baik, tapi ketika situasi buruk, perasaan kita menjadi
buruk juga.
(b)
FT tidak pernah berubah
Berbeda
dengan perasaan, FT tidak berubah-ubah. FT ,”ya” dan “amin” , sehingga kita
bisa mengandalkannya disegala situasi kehidupan!
Thanks..
BalasHapusCool post, i just know it.
Terimakasih, menginspirasi sekali
BalasHapusAmin sangat terberkati
BalasHapus