Sabtu, 20 Oktober 2012

PARENTING BERDASARKAN DOA BAPA KAMI


Kita semua tahu bahwa Tuhan Yesus pernah mengajarkan kepada para murid sebuah doa yang kemudian dikenal sebagai Doa Bapa Kami (Mat.6:9-13).

Yang mengejutkan adalah, doa Bapa kami yang diajarkan Tuhan Yesus ternyata mengandung prinsip-prinsip parenting yang luar biasa.

Nah, dalam pembahasan kali ini kita akan membedah prinsip-prinsip itu, untuk medapatkan pemahaman yang utuh.

Berikut ini adalah prinsip-prinsip penting Parenting sebagaimana terkandung dalam doa Bapa kami.

1. Mengatasi ketidakamanan (Mat.6:9)
Kalimat pembuka dalam doa bapa kami, “Bapa kami yang di surga…, ternyata merupakan jaminan akan rasa aman bagi seorang anak.
Para psikolog mengatakan bahwa salah satu masalah besar yang dihadapi oleh anak yang sedang bertumbuh adalah adalah masalah ketiadaan rasa aman.
Masyarakat kita dilatih untuk bersaing dan membandingkan, bukan untuk bekerja sama. Jadi, dari saat anak lahir, dia diajarkan untuk membandingkan segala sesuatu - penampilan, prestasi, kemakmuran, bahkan kemampuan atletik.
Nah, dengan mengajar anak bahwa Allah adalah Bapa kita yang murah hati hal ini menimbulkan rasa aman dalam diri si anak! Lalu, jenis Bapa seperti apa Allah itu ?

(a). Caring ( Merawat).
Allah adalah Bapa yang penuh perhatian yang mengasihi Anda dan tidak akan pernah berhenti mencintai Anda. Beberapa ayah tidak peduli, tetapi Bapa yang di sorga peduli tentang Anda sepanjang waktu.

(b) Close (dekat).
Allah adalah Bapa dekat. Beberapa ayah duniawi jauh dari anaknya, tetapi Bapa di sorga  telah berjanji, "Aku tidak akan membiarkan engkau. Aku tidak akan meninggalkan engkau "(Ibrani 13:5).

(c) Consistent (Konsisten).
Allah adalah Bapa yang konsisten. Beberapa ayah duniawi suka berubah-ubah dan tergantung mood dalam bertindak, tetapi Bapa yang di sorga tidak pernah berubah. Dia konsisten mencintai anak-anakNya.

(d) Capable (Mampu).
Allah adalah Bapa mampu. Beberapa ayah duniawi  tidak dapat melakukan apapun.
Tapi Bapa di sorga adalah mampu, malahan mampu melakukan segala sesuatu.

Ketika Anda mengajar anak-anak Anda bahwa Allah adalah Bapa mereka dan mereka memilih untuk menjadi anak-anaknya, maka masalah ketidakamanan terselesaikan,  karena mereka akan mengerti bahwa mereka dicintai oleh pribadi yang mengendalikan alam semesta.
2. Menghormati Allah (Mat.6:9b)
Salah satu penyakit manusia modern adalah senang menyepelekan nama Allah atau menyebut nama Tuhan dengan sia-sia. Sebagai contoh :
(a) Untuk menyakinkan orang lain, orang senang berkata “demi Allah” atau “demi Tuhan.”

(b) Di dunia Barat mereka menyebut Jesus Christ untuk memaki atau kalau kaget.

Jika kita mengajar anak-anak kita bahwa Allah mampu memenuhi semua kebutuhan kita, maka seharusnya kita juga bisa mengajari mereka untuk menghormati dan menghargai Dia?
Kalimat “dikuduskanlah Namamu,” bisa kita pakai sebagai jalan masuk untuk mendidik anak kita memiliki rasa hormat kepada Tuhan.

3. Menciptakan stabilitas (Mat.6:10)
Ketika kita mengajar anak berdoa,”KerajaanMu datanglah, kehendakMu jadilah,” maka kita sebenarnya sedang memberi si anak rasa stabilitas tentang identitas mereka.
Kalimat di atas menjawab 3 pertanyaan penting dalam diri seorang anak ? Pertanyaan itu adalah :
(a) Siapakah diriku ?
Seorang anak juga adalah anggota kerajaan Allah. Melalui orang tua mereka diperkenalkan kepada Yesus dan kemudian masuk dalam Kerajaan Allah.

(b) Apakah arti hidupku ?
Arti hidup manusia ( juga seorang anak) adalah untuk mengabdi bagi kebesaran Kerajaan Allah.

(c) Mengapa aku ada di dunia Ini ?
Seorang anak ada di dunia ini karena Allah punya rencana secara prbadi untuk memakainya sebagai alat bagi kebesaran kerajaan Allah.

4. Jangan kuatir (Mat.6:11)
Dengan mengajar anak berdoa, “ Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,” kita bisa memperlihatkan kepada si anak betapa Tuhan itu maha mencukupi semua kebutuhan kita. Jadi kita perlu mengajarkan anak-anak kita tiga kebenaran dasar tentang pemeliharaan  Allah:
(a) Allah dapat memenuhi setiap kebutuhan yang kita miliki karena dia Tuhan (penguasa)

(b) Tuhan akan memenuhi kebutuhan kita, bukan keserakahan kita, karena dia seorang Bapa yang penuh kasih.

(c) Tuhan akan memenuhi kebutuhan kita hari demi hari, bukan bulan demi bulan atau tahun demi tahun.

5.Mengajarkan pengampunan (Mat.6:12)
Selanjutnya kalimat doa yang berbunyi “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”, bisa mengajar anak kita 2 hal penting :
(a) Pertama, "ampunilah kesalahan kami."
Tidak ada yang sempurna, kita semua dosa, kita semua pernah salah, sebagai hasilnya, kita hidup dengan rasa bersalah. Jadi, bagaimana kita menangani rasa bersalah itu ? Kita perlu mengajar anak-anak kita bahwa cara untuk mengatasi rasa bersalah adalah dengan mengakui pengampunan yang Tuhan berikan kepada kita melalui Yesus Kristus.
Kita bisa mengaku dosa kita dan tahu bahwa Ia adalah setia untuk mengampuni kita.

(b) Kedua, “mengampuni kesalahan orang lain.
Kemudian kita perlu menghadapi kenyataan bahwa orang lain telah menyakiti kita, yang bisa  menimbulkan perasaan benci. Jawaban Tuhan untuk itu adalah untuk menggantinya dengan damai. Dan damai itu bisa muncul kalau kita mau mengampuni kesalahan orang lain, sama seperti Tuhan mengampuni kita.

6.Melakukan apa yang benar (Mat.6:13)
Mengajar anak berdoa, "Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan ..." (Matius 6:13), berarti mengajar mereka bahwa ada jalan yang benar, ada cara yang benar dan Tuhan bisa menolong kita untuk terus melakukan hal yang benar,  bukan yang salah.
Dalam hal ini kita harus mewaspadai 3 godaan dasar yang mengoda semua orang sehingga bisa mengambil cara hidup yang salah, yaitu :
(a) Keinginan daging (kesenangan duniawi)

(b) Keinginan mata (ketamakan akan harta)

(c) Keangkuhan hidup ( menyombongkan diri dengan apa yang ada pada dirinya)

7.Perlindungan Tuhan (Mat.6:13b)
Dengan mengajar anak kita berdoa, "... Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat,” kita bisa memperkenalkan kepada anak bahwa Allah adalah tempat perlindungan yang paling aman bagi si anak. Tidak ada keraguan bahwa dunia ini menjadi semakin tidak aman untuk anak-anak kita. Kita ambil saja beberapa contoh : Banyak penculikan anak dimana-mana , ada pelecehan seksual kepada anak dimana-mana, ada jual beli bayi dimana-mana.
Nah, cara paling ampuh untuk melindungi anak kita adalah dengan menyerahkannya kepada Tuhan. Anda perlu berdoa untuk anak-anak Anda setiap hari. Anda perlu berdoa, "bebaskanlah kami dari yang jahat", karena jawaban Tuhan atas ketakutan kita adalah penjagaanNya yang sempurna!

Menutup pembahasan kali ini, kami ingin menegaskan, doa Bapa kami ternyata mengajarkan banyak hal penting dalam hal parenting.  Oleh sebab itu, kita bisa mengajarkan doa itu kepada anak kita sebagai salah satu doa hafalan , sekaligus memperkenalkan betapa luar biasanya karakter dan kemampuan Tuhan Allah itu!

0 komentar:

Posting Komentar