Kita semua tahu
bahwa Tuhan Yesus pernah mengajarkan kepada para murid sebuah doa yang kemudian
dikenal sebagai Doa Bapa Kami (Mat.6:9-13).
Yang mengejutkan adalah, doa Bapa kami yang
diajarkan Tuhan Yesus ternyata mengandung prinsip-prinsip parenting yang luar
biasa.
Nah, dalam
pembahasan kali ini kita akan membedah prinsip-prinsip itu, untuk medapatkan
pemahaman yang utuh.
Berikut ini adalah
prinsip-prinsip penting Parenting sebagaimana terkandung dalam doa Bapa kami.
1.
Mengatasi ketidakamanan (Mat.6:9)
Kalimat pembuka
dalam doa bapa kami, “Bapa kami yang di surga…, ternyata merupakan jaminan akan
rasa aman bagi seorang anak.
Para psikolog
mengatakan bahwa salah satu masalah besar yang dihadapi oleh anak yang sedang
bertumbuh adalah adalah masalah ketiadaan rasa aman.
Masyarakat kita dilatih untuk bersaing dan
membandingkan,
bukan untuk
bekerja sama. Jadi, dari saat anak
lahir, dia diajarkan untuk
membandingkan segala sesuatu - penampilan,
prestasi, kemakmuran, bahkan kemampuan atletik.
Nah,
dengan mengajar anak bahwa Allah adalah Bapa kita yang murah hati hal ini
menimbulkan rasa aman dalam diri si anak! Lalu, jenis Bapa seperti apa Allah
itu ?
(a). Caring ( Merawat).
Allah adalah Bapa yang penuh perhatian yang mengasihi Anda
dan tidak akan pernah berhenti mencintai Anda. Beberapa ayah
tidak peduli, tetapi Bapa yang di sorga peduli tentang Anda sepanjang waktu.
(b)
Close (dekat).
Allah adalah Bapa dekat. Beberapa ayah duniawi jauh
dari anaknya, tetapi Bapa
di sorga telah berjanji, "Aku tidak akan membiarkan engkau. Aku tidak akan meninggalkan engkau "(Ibrani
13:5).
(c) Consistent (Konsisten).
Allah adalah Bapa yang konsisten. Beberapa ayah duniawi suka berubah-ubah dan tergantung mood dalam bertindak, tetapi Bapa yang di sorga tidak pernah berubah. Dia konsisten
mencintai anak-anakNya.
(d) Capable (Mampu).
Allah adalah Bapa mampu. Beberapa ayah duniawi tidak dapat
melakukan apapun.
Tapi Bapa di sorga
adalah mampu, malahan mampu
melakukan segala sesuatu.
Ketika Anda mengajar
anak-anak Anda bahwa Allah adalah
Bapa mereka dan mereka memilih
untuk menjadi anak-anaknya, maka
masalah ketidakamanan terselesaikan, karena mereka akan mengerti bahwa mereka
dicintai oleh pribadi yang mengendalikan alam semesta.
2.
Menghormati Allah (Mat.6:9b)
Salah satu penyakit
manusia modern adalah senang menyepelekan nama Allah atau menyebut nama Tuhan
dengan sia-sia. Sebagai contoh :
(a) Untuk
menyakinkan orang lain, orang senang berkata “demi Allah” atau “demi Tuhan.”
(b) Di dunia Barat
mereka menyebut Jesus Christ untuk memaki atau kalau kaget.
Jika kita mengajar anak-anak kita bahwa
Allah mampu memenuhi semua kebutuhan kita, maka seharusnya kita juga bisa
mengajari mereka untuk menghormati dan menghargai Dia?
Kalimat “dikuduskanlah Namamu,” bisa kita pakai sebagai
jalan masuk untuk mendidik anak kita memiliki rasa hormat kepada Tuhan.
3.
Menciptakan stabilitas (Mat.6:10)
Ketika kita
mengajar anak berdoa,”KerajaanMu datanglah, kehendakMu jadilah,” maka kita
sebenarnya sedang memberi si anak rasa stabilitas tentang identitas mereka.
Kalimat di atas
menjawab 3 pertanyaan penting dalam diri seorang anak ? Pertanyaan itu adalah :
(a) Siapakah diriku
?
Seorang anak juga
adalah anggota kerajaan Allah. Melalui orang tua mereka diperkenalkan kepada
Yesus dan kemudian masuk dalam Kerajaan Allah.
(b) Apakah arti
hidupku ?
Arti hidup manusia
( juga seorang anak) adalah untuk mengabdi bagi kebesaran Kerajaan Allah.
(c) Mengapa aku ada
di dunia Ini ?
Seorang anak ada di
dunia ini karena Allah punya rencana secara prbadi untuk memakainya sebagai
alat bagi kebesaran kerajaan Allah.
4.
Jangan kuatir (Mat.6:11)
Dengan mengajar
anak berdoa, “ Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,” kita
bisa memperlihatkan kepada si anak betapa Tuhan itu maha mencukupi semua
kebutuhan kita. Jadi kita perlu mengajarkan anak-anak kita tiga kebenaran dasar tentang
pemeliharaan
Allah:
(a)
Allah dapat memenuhi
setiap kebutuhan yang kita miliki karena dia
Tuhan (penguasa)
(b)
Tuhan akan memenuhi kebutuhan kita,
bukan keserakahan kita, karena dia seorang Bapa yang penuh kasih.
(c) Tuhan akan memenuhi
kebutuhan kita hari
demi hari, bukan bulan demi bulan atau tahun demi tahun.
5.Mengajarkan
pengampunan (Mat.6:12)
Selanjutnya kalimat
doa yang berbunyi “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga
mengampuni orang yang bersalah kepada kami”, bisa mengajar anak kita 2 hal
penting :
(a) Pertama, "ampunilah kesalahan kami."
Tidak ada yang sempurna, kita semua
dosa, kita semua pernah salah, sebagai hasilnya, kita hidup dengan rasa bersalah. Jadi, bagaimana kita menangani rasa bersalah
itu ? Kita perlu
mengajar anak-anak kita bahwa cara untuk mengatasi rasa bersalah adalah
dengan mengakui
pengampunan yang Tuhan berikan kepada kita melalui Yesus Kristus.
Kita bisa mengaku dosa kita dan tahu
bahwa Ia adalah setia untuk mengampuni kita.
(b) Kedua, “mengampuni kesalahan orang lain.
Kemudian kita perlu menghadapi
kenyataan bahwa orang lain telah menyakiti kita, yang bisa menimbulkan perasaan benci. Jawaban Tuhan untuk itu adalah untuk
menggantinya dengan damai. Dan damai itu bisa muncul kalau
kita mau mengampuni kesalahan orang lain, sama seperti Tuhan mengampuni kita.
6.Melakukan
apa yang benar (Mat.6:13)
Mengajar anak
berdoa, "Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
..." (Matius 6:13),
berarti mengajar mereka bahwa ada jalan yang benar, ada cara yang benar dan
Tuhan bisa menolong kita untuk terus melakukan hal yang benar, bukan yang salah.
Dalam hal ini kita
harus mewaspadai 3 godaan dasar yang mengoda semua orang sehingga bisa
mengambil cara hidup yang salah, yaitu :
(a) Keinginan
daging (kesenangan
duniawi)
(b) Keinginan
mata (ketamakan akan
harta)
(c) Keangkuhan
hidup ( menyombongkan
diri dengan apa yang ada pada dirinya)
7.Perlindungan
Tuhan (Mat.6:13b)
Dengan mengajar
anak kita berdoa, "... Tetapi bebaskanlah kami dari
yang jahat,” kita bisa memperkenalkan kepada anak bahwa Allah adalah
tempat perlindungan yang paling aman bagi si anak. Tidak ada keraguan bahwa dunia ini menjadi semakin tidak
aman untuk anak-anak kita. Kita ambil saja beberapa contoh : Banyak
penculikan anak dimana-mana , ada pelecehan seksual kepada anak dimana-mana, ada
jual beli bayi dimana-mana.
Nah, cara paling ampuh untuk melindungi anak kita adalah
dengan menyerahkannya kepada Tuhan. Anda perlu berdoa untuk anak-anak Anda setiap hari. Anda perlu berdoa,
"bebaskanlah kami dari yang jahat", karena jawaban Tuhan atas
ketakutan kita adalah penjagaanNya yang sempurna!
Menutup pembahasan
kali ini, kami ingin menegaskan, doa
Bapa kami ternyata mengajarkan banyak hal penting dalam hal parenting. Oleh sebab itu, kita bisa mengajarkan doa itu
kepada anak kita sebagai salah satu doa hafalan , sekaligus memperkenalkan
betapa luar biasanya karakter dan kemampuan Tuhan Allah itu!
0 komentar:
Posting Komentar