Sabtu, 11 Februari 2012

VALENTINE : MENEMUKAN KEMBALI CINTA YANG HILANG


Berikut ini adalah kisah tentang asal-usul hari Valentine :
Dalam buku Selamat  Panjang Umur, Pdt. Andar Ismail menjelaskan tentang asal-usul hari kasih sayang. Ia menjadi Uskup di Terni, Italia yang menyayangi dan disayangi banyak orang. Khotbah-khotbahnya sering berpokok tentang kasih sayang Tuhan Yesus kepada semua orang tanpa membedakan kedudukan atau asal-usulnya.
Ketika kaisar Claudius menghambat umat Kristen, Pastor Valentine ditangkap, namun dari dalam penjara di mana ia dianiaya, Pastor Valentine mengingat semua orang yang dicintainya. Dalam sel penjara tiap hari ia membuat kartu bergambar hati dengan ucapan aku cinta padamu. Kartu-kartu itu dikirim satu persatu kepada tiap orang yang dicintainya.
Semua orang di dalam penjara itu juga merasakan kasih sayang Valentine. Mereka menempelkan kartu bergambar hati di sel mereka masing-masing. Setelah valentine dihukum mati, orang-orang di penjara itu melanjutkan kebiasaan membuat dan mengirimkan kartu bergambar hati.
Kemudian hari gereja menyatakan Valentine sebagai seorang santo. Dan pada tanggal 14 Februari dirayakan sebagai hari Santo Valentine, sebab menurut tradisi yang dapat dipercaya, ia lahir pada tanggal 14 Februari tahun 270 M.

MENGAPA KITA PERLU MERAYAKAN VALENTINE ?
Merayakan hari Valentine masih menjadi pro dan kontra.
Tapi saya melihat paling tidak ada 3 alasan kenapa hari Valentine layak untuk diperingati :

1.Karena dunia selalu butuh kasih sayang
Dunia ini selalu haus akan kasih sayang. Setiap orang yang mengamalkan kasih sayang akan dicatat dengan tinta emas oleh dunia. Contoh :
(a)                Mahatma Gandhi
Gandhi terkenal dengan ajarannya tentang Ahimsa, yaitu perjuangan tanpa kekerasan.
Ajarannya Ahimsa yang diilhami oleh kotbah di bukit Tuhan Yesus itu, ternyata menyedot perhatian dunia.
Banyak pejuang setelah Gandhi terinspirasi oleh hal itu. Termasuk diantaranya Bung karno dan Nelson Mandela.

(b)               Bunda Teresa
Melayani orang-orang sekarat dengan cinta yang luar biasa, Bunda Teresa menjadi tokoh yang melegenda
Akhirnya ia sempat memperoleh hadiah nobel perdamaian, sebagai pengakuan akan katya cinta kasihnya!

2.Karena Banyak rumah tangga hancur
Angka perceraian dan kerusakan dalam rumah tangga terus meningkat.
Berikut ini data di Amerika :
(a)                Setiap 26 detik terjadi 1 perceraian di Amerika
(b)               Lebih dari 50% perkawinan pertama berakhir dengan perceraian
(c)                Perkawinan ulang (remarriage) , tingkat perceraiannya mencapai lebih dari 60 %
(d)               6 dari 10 anak di Amerika hidup dengan orang tua tunggal (single parent).
(e)       Di Amerika setiap 24 jam terdapat :
§  3.000 anak-anak yang menyaksikan orang tua mereka bercerai
§  1.629 anak yang dimasukkan kepenjara orang dewasa.
§  3.228 anak-anak yang lari dari rumah
§  1.512 drop out (dikeluarkan) dari sekolah.
§  7.742 remaja menjadi aktif dalam kegiatan seksual

Sementara laporan dari Marriage and Divorce magazine (majalah perkawinan dan perceraian) di dapat data berikut ini :
(1)             Satu dari setiap tiga perkawinan yang tidak diberkati digereja berakhir dengan perceraian
(2)             Tetapi ketika pasangan menikah dalam suatu upacara gereja, dan mereka menghadiri gereja secara teratur, dan mereka berdoa serta membaca Alkitab bersama-sama, maka kemungkinan untuk perceraian turun menjadi satu diantara 1.105 pernikahan.

3.Karena kasih sudah menjadi tawar
Salah satu ciri zaman ini dimana sudah mendekati akhir zaman adalah : Kasih sudah menjadi tawar ! contohnya :
(a)  Manusia hidup untuk dirinya sendiri
(b) Kasih hanya diucapkan dibibir saja

MENEMUKAN KEMBALI CINTA YANG HILANG
Ada 4 langkah untuk menemukan kembali kehangatan cinta dalam rumah tangga.
Mari kita lihat satu persatu berdasarkan arahan Paulus dalam Ef.5:25-33
1.Sacrificing Love – cinta yang berkorban (ayat 25)
·         Cinta itu terbukti melalui pengorbanan. Dalam ayat ini suami diminta berkorban untuk istrinya. Apa saja bentuk pengorbanannya :
(a)                Mau memberi
Cinta itu identik dengan memberi, kalau suami mencintai istri, maka ia akan member dirinya, hartanya, waktunya untuk sang istri.

(b)               Mau memperhatikan
Memperhatikan itu membutuhkan pengorbanan. Dengan memperhatikan istri, maka sebenarnya suami sedang melayani isri.

(c)                Mau setia
Setia bagi seorang pria itu merupakan sebuah pengorbanan, sebab pria sebenarnya punya kecenderugan untuk berpoligami!

(d)               Mau mengalah
Mengalah itu membutuhkan pengorbanan, yaitu pengorbanan harga diri.

2. Sanctifying Love -  kasih yang menguduskan – ayat 26
Artinya, kalau suami/istri hidup kudus dan mengasihi pasanganya dengan sepenuh hati, maka kekudusan itu akan menular kepada pasangannya.
Contoh praktisnya demikian :
(a)                Kalau Suami hidup kudus (rohani), maka ia akan juga membawa isrinya menjadi kudus (rohani). Karena sebagai imam dan kepala keluarga, keputusan suami akan ditaati seluruh anggota keluarganya.

(b)               Kalau istri hidup kudus dan berdoa terus untuk suami yang brengsek, akhirnya suami akan bertobat.
Contoh nyata : Ade manuhutu bertobat lalu  menjadi pendeta karena doa sang istri yang setia. Demikian juga Arthur Kaunang – ia bertobat karena istrinya setia mendoakan dirinya yang sedang tersesat.

3.Sustaining Love - cinta yang memelihara – ayat 29
·         Cinta akan tumbuh dengan subur, kalau masing-masing pasangan bisa saling memelihara.
·         Apa saja yang harus dipelihara :
(a)  Komunikasi
Inti komunikasi adalah saling berbicara dan mendengarkan!
Majalah newsweek memberitakan bahwa rata-rata pasangan suami – istri hanya menghabiskan 4 menit setiap hari untuk saling berbicara.
Nah, bisa di duga kalau sudah begitu hubungan akan kering karena komunikasinya sangat kurang. Sebaliknya, kalau komunikasinya memuaskan sudah pasti pernikahannya juga memuaskan!

(b)                        Keintiman
Keintiman harus kita jaga dengan banyak refresing bersama dan bercanda ria.

4.Securing Love -  Cinta yang memberi rasa aman – ayat 29
Bagi suami memberi rasa aman kepada istri berarti 2 hal :
(1)   Mencukupi kebutuhan istri
Wanita akan merasa aman kalau semua kebutuhanya terpenuhi.
Inilah sebabnya kenapa kebanyakan wanita kelihatannya matre. Sebenarnya ia tidak matre tapi ia menginginkan rasa aman. Dan rasa aman itu muncul kalau kebutuhanya tercukupi.

(2)   Memberi kesetiaan hanya  bagi istri
Wanita akan merasa aman kalau sang suami setia hanya kepada dirinya.
Ketika mengetahui suaminya setia, maka wanita justru akan mengabdikan seluruh hidupnya untuk sang suami.

Sementara bagi istri memberi rasa aman kepada suami juga berarti 2 hal :
(a)     Menjadi suporter yang baik
Suami sangat membutuhkan support (dukungan) dari istri.
Kalau ia didukung, ia merasa aman dan berharga

(b)   Mengasihi suami tanpa syarat
Pria ingin diterima tanpa syarat. Dengan diperlakukan demikian ia merasa aman dan tenang menjalani hidup ini.

Margaret Anderson, seorang penulis dan editor ternama dari Amerika pernah berujar: “Kasih sejati menginginkan yang terbaik bagi orang yang dikasihi, sedangkan kasih romantik menghendaki diri orang yang dikasihi”.
Hari Valentine adalah kesempatan untuk berpindah dari memiliki kasih romantic menjadi kasih yang sejati!

0 komentar:

Posting Komentar