Senin, 19 Desember 2011

MEMBANGUN KARAKTER YANG TANGGUH


Sebagai orang kristen, kita seharusnya lebih fokus pada membangun karakter daripada reputasi. Ada perbedaan besar antara reputasi dengan karakter. Reputasi adalah : apa yang orang lain pikir tentang diri anda. Sementara Karakter adalah diri anda yang sebenarnya! Ada 4 hal penting tentang karakter :

(1).Karakter lebih dari sekedar ucapan belaka – Yak.2:18
Semua orang bisa berkata bahwa ia orang baik, orang jujur atau orang yang murah hati. Tapi, hanya tindakannyalah yang bisa membuktikan semua itu!
Bahkan Amsal 20:11 dengan tegas mengatakan : Bahwa sejak dari anak-anak seseorang sudah bisa ditebak karakternya, dari apa yang diperbuatnya!
Oleh sebab itu ada ungkapan bijak : ”Act speak louder than word” – Perbuatan berbicara lebih keras daripada kata-kata !

(2).Talenta adalah karunia, tapi karakter adalah pilihan
Ada banyak hal dalam hidup kita yang merupakan ”karunia” atau pemberian Tuhan yang hanya bisa kita terima. Misalnya:
(a) Kita tidak bisa memilih lahir dari orang tua kita
(b) Kita tidak bisa memilih warna kulit kita
(c) Kita tidak bisa memilih Kecerdasan kita (IQ).
(d) Kita tidak bisa memilih talenta kita.
Semua hal diatas, terutama talenta, adalah pemberian Tuhan, kita tidak bisa memilih mana yang kita kehendaki!
Tapi, bagaimana kita menggunakan dan mengembangkan talenta kita sehingga membentuk karakter kita, itu adalah pilihan kita!
Contoh :Yusuf di rumah Potifar (Kej.39:3-6)
(a) Ia dipercaya menjadi kepala rumah tangga Potifar  adalah karena bakat dan talentanya yang luar biasa! Juga karena disertai Tuhan.
(b) Tapi, waktu istri Potifar menggodanya : disini terlihat karakter Yusuf yang sebenarnya!
(c) Yusuf bisa saja memanfaatkan hal itu untuk kesenangan sesaat. Tapi, ia memilih untuk menolak rayuan istri Potifar! Inilah karakter Yusuf yang asli : ia orang yang takut akan Tuhan, lebih dari apapun juga! Padahal waktu itu tidak ada siapapun yang melihatnya!

(3).Karakter membawa kesuksesan yang langgeng
Ada ungkapan yang mengatakan : Karisma (talenta/kecakapan/keahlian) bisa membawa kita sampai ke puncak, tapi hanya karakterlah yang mempertahankannya!
Ungkapan itu tepat sekali. Ada banyak orang yang bisa mendaki sampai puncak karier, tapi karena karakternya lemah, maka ia cepat hancur.
Contoh alkitab : Simson (Hak.14:1dst)
(a) Simson dilahirkan sebagai seorang nazir Allah yang luar biasa. Ia dikaruniai kekuatan (ini termasuk talenta) yang tiada taranya.
(b) Ketika masih sangat muda ia sudah menjabat sebagai Hakim di Israel – ini puncak kariernya.
(c) Tapi sayang, karakternya yang buruk membuat ia cepat turun dan habis!

4.Seseorang tidak bisa melampaui ”batasan” karakternya
Yang menjadi batasan ketinggian ”kedudukan”/pencapaian seseorang adalah karakternya!
Ada banyak orang yang hebat talenta dan bakatnya, tapi pencapainnya biasa-biasa saja!
Sebaliknya, ada orang yang talentanya biasa saja, tapi pencapaiannya luar biasa!
Contoh : Daud
§  Dibandingkan Saul, talenta Daud dalam bidang ketentaraan dan pemerintahan jelas kalah jauh. Tapi pencapaian Daud ternyata melebihi Saul – 1 Sam.18:7

Perbedaan keduanya adalah pada karakter. Daud takut akan Tuhan, setia kepada Tuhan dan menghormati pemimpinnya. Ia tidak membunuh Saul walau ada kesempatan – 1 Sam.24:12.

BAGAIMANA MENGEMBANGKAN KARAKTER KITA ?
Sebagai orang kristen maka standar pertumbuhan karakter kita adalah ”menyerupai Yesus.”
Namun di seluruh Perjanjian Baru ada banyak bimbingan tentang hal-hal yang harus kita kembangkan untuk menumbuhkan karakter kita.

1.Belajar mendisiplin diri – 2 Pet.1:5-6
Untuk memiliki karakter yang kuat/hebat, kita perlu mengembangkan disiplin diri.
Disiplin diri berarti :
(a)     Mengatakan TIDAK pada hal-hal yang buruk, seperti teman yang buruk, lingkungan yang buruk, keinginan diri yang buruk dsb.

(b)   Mengerjakan apa yang harus kita kerjakan meskipun kita sedang tidak ingin mengerjakannya.
Orang yang disiplin selalu bekerja apapun situasi yang dihadapinya.
Sekalipun sedang ”malas”, atau tidak sedang ”mood”, tetap melakukan apa yang seharusnya dilakukannya.
Contohnya : Doa atau baca alkitab setiap hari meskipun badan capek!

  (c) Bisa memanfaatkan waktu dengan maksimal
Waktunya kerja ya keja, waktunya istirahat ya istirahat, waktunya belajar ya belajar, waktunya rileks ya rileks.
Pokoknya teratur dalam menggunakan waktu

2.Tidak  menjadi selfish (tidak mementingkan diri sendiri) – Luk.12:16-20
Sikap selfish adalah buah dari dosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa mereka lalu cari aman diri sendiri. Adam dan Hawa saling menyalahkan!
Bagaimana caranya agar tidak menjadi selfish ? Prinsipnya adalah langkah JOY (sukacita) :
(a)                J = Jesus first  – Yesus yang pertama
Utamakan kepentingan Jesus (Tuhan) di atas kepentingan yang lain.

(b)               O = Others  – Orang lain (yang kedua)
Setelah Yesus kemudan pikirkan kepentingan orang lain dulu. Disini diperlukan sikap seorang hamba, yaitu bersedia mengutamakan dan melayani orang lain dulu.

(c)                Y= You ( Anda yang terakhir)
Setelah Tuhan , orang lain, baru kemudian kepentingan diri sendiri yang dipenuhi.

Nah dengan melakukan langkah JOY di atas anda akan bertumbuh dalam karakter pelayananan anda dan anda akan merasakan sukacita yang besar!

3.Mengembangkan keyakinan yang kuat – 2 Tim.4:16
Seorang yang berkarakter kuat adalah seorang yang memiliki keyakinan yang kuat juga!
Tidak ada orang yang  berkarakter kuat yang plin-plan. Contoh :
(a)     Musa karena keyakinannya berani meninggalkan Mesir dan menjadi pemimpin Israel
(b)   Yesus,karena keyakinannya berani menolak tawaran iblis ketika dicobai dipadang gurun (Mat.4:1 dst)
(c)     Daniel, karena keyakinannya yang kuat menolak makanan raja – Dan.1:8
4.Mengembangkan kebiasaan baik
Kebiasaan adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang.
Pertama-tama kita membentuk kebiasaan kita, tapi kemudian kebiasaan kitalah yang membentuk diri kita!
Ada 2 kebiasaan :
(a)                Kebiasaan baik
Ini adalah kebiasaan yang membantu kita untuk sukses dan hidup kudus. Misalnya :
§  Kebiasaan berpikir positif
§  Kebiasaan memberi
§  Kebiasaan bekeja keras
§  Kebiasaan berdoa dsb.

(b)               Kebiasaan buruk
Ini adalah kebiasaan yang membuat kita terpuruk dan jauh dari hadirat Allah. Misalnya :
§  Sikap malas
§  Sikap menjadi benalu
§  Kebiasaan minum mabuk
§  Suka bergosip dsb.

5.Mengembangkan sikap melakukan yang terbaik ( do the best) – Pengkh.9:10
Orang yang memiliki karakter yang kuat adalah orang yang selalu melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya.
Dia tahu hukum tabur-tuai. Dia tahu ada 2 upah bagi mereka yag melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya :
(a) Upah duniawi
Gaji kita naik terus
Karier kita melejit
Kita dihargai/disegani orang lain

(b) Upah surgawi
Kita dihargai oleh Allah – Mat.25:21
Kita akan memperoleh mahkota kehidupan – Why.2:10

6.Belajar mengunakan ucapan yang baik dan positif – Kol.4:6
Orang yang berkarakter kuat tahu bahwa kata-kata bisa mematikan atau menghidupkan.
Oleh sebab itu dia selalu berusaha menggunakan kata-kata yang baik dan membangun orang lain!
Orang yang berkarakter kuat selalu punya empati pada perasaan orang lain, oleh sebab itu ia hati-hati dalam berkata-kata.
John Maxwell bahkan berpendapat :”Jika orang berusaha melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (dengan jalan bersedia mendengarkan orang lain), 80% konflik hubungan kita akan lenyap.
Oleh sebab itu Tuhan menciptakan 2 telinga dan 1 mulut, agar manusia lebih mampu mendengar dan tidak terus bicara! Dan kalau toh harus bicara, bicaranya selalu membangun!

7.Berusaha membuat hubungan yang baik dengan semua orang
Orang yang berkarakter kuat adalah orang yang mampu berhubungan dengan semua orang.
Ia selalu membuka diri dan tidak menutup diri.
Ia menerapkan prinsip berkebun dalam berhubungan dengan orang lain.
Hubungan itu seperti kebun, kalau  tidak dirawat, maka akan ”rusak” dan berantakan!
Lalu, bagaimana cara merawat sebuah hubungan :
(a)                Komitmen
Kita harus berkomitmen (bertekad) untuk membuat hubungan tetap awet dan saling membangun.
Dalam konteks pernikahan Dr. Alfred Kinsley mengatakan :”Barangkali tak ada yang lebih penting dalam suatu pernikahan daripada tekad (komitmen) bahwa perkawinan itu akan tetap bertahan!”

(b)               Mempertahankan
Banyak orang pandai membuat hubungan baru (berkenalan) tapi gagal mempertahankannya.
Oleh sebab itu orang yang tahu prinsip berkebun, akan berusaha mempertahankan sebuah hubungan yang sehat.
Samuel Butler :”Persahabatan itu seperti uang, lebih mudah dihasilkan daripada dipertahankan!”

(c)                Tumbuh bersama
Hubungan akan menjadi langgeng, kalau yang berhubungan mendapat manfaat dari hubungan itu.
Dan manfaat itu haruslah sebuah petumbuhan bersama ( dalam bidang finansial, pengetahuan, kesejahteraan, kerohanian, kebijaksanaan dsb)

Kesimpulannya : Dalam hidup ini yang Tuhan kehendaki adalah agar kita membangun karakter yang kuat dan baik seperti Yesus dan bukan sekedar membangun reputasi. Karakter seperti batu karang, tidak mudah hancur ketika diterjang gelombang, Sementara reputasi seperti pasir, hanyut ketika diserbu gelombang!

1 komentar: