Menanti
atau menunggu bukan pekerjaan yang mudah.
Kenapa demikian ?
(a)
Karena menunggu itu menjemukan
Semua orang pasti setuju bahwa
menunggu adalah sebuah pekerjaan yang membosankan. Kita jadi be te karenanya.
(b)
Karena menunggu itu menjengkelkan
Dari membosankan, kalau
menunggunya terlalu lama kita bisa menjadi jengkel. Kita jengkel karena apa
yang kita tunggu tidak datang-datang.
(c)
Karena menungu itu mengandung ketidakpastian
Menungu itu sebuah pekerjaan yang
sulit karena dalam menunggu ada unsur ketidak pastian.
Apa yang kita tunggu bisa datang,
bisa tidak!
Henry Nouwen (penulis buku rohani kenamaan) berkata: "Menunggu adalah masa pembelajaran. Semakin lama kita menunggu, semakin
kita mendengar tentang
Dia kepada siapa kita sedang menunggu. Menunggu bukanlah suatu
keadaan statis., itu
adalah saat Allah
bekerja di belakang layar, dan fokus
utama dari karyanya
adalah pada kita.”
Allah
senang membuat kita menunggu waktuNya. Yaitu waktu dimana rencananya digenapi
dalam hidup kita. Misalnya:
(1) Menantikan promosi pekerjaan Anda
(2) Menantikan Kenaikan gaji
(3) Menantikan rumah idaman
(4) Menantikan Pasangan hidup
(5) Menantikan Kesembuhan dsb
Nah,
kali ini kita akan belajar tentang seni menantikan waktu Allah dinyatakan
kepada kita.
SENI MENANTIKAN WAKTU TUHAN
1.Menanti dengan Doa (wait Prayerfully) – Luk.21:36
Dalam menantikan waktu Tuhan
dinyatakan bagi kita, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menanti dengan
tetap berdoa.
Ada
3 sikap doa yang harus kita lakukan :
(a)
Pray Expectanly = berdoa dengan penuh harap
Orang yang berdoa tanpa
pengharapan tidak akan bertahan dalam doanya! Doa yang disertai harapan sangat
besar kuasanya.
Contoh: doa perempuan Siro Fenesia
kepada Yesus yang meminta kesembuhan anaknya.Kalau ia tidak memiliki harapan
agar anaknya sembuh, ia tidak akan ngotot meminta pada Yesus.
(b)
Pray Consistently = berdoa dengan konsisten
Doa itu menjadi kenyataan kalau
kita mendoakanya secara konsisten (terus-menerus).
Contoh doa Hana minta Samuel.
(c)
Pray accordingly = berdoa sesuai dengan… (maksudnya dengan FT)
Doa itu akan menjadi kenyataan
kalau doa itu selaras atau sesuai dengan kehendak Tuhan sebagaimana dinyatakan
dalam Firmannya.
2.Menanti dengan aktif – (wait actively) - Yos.1:8
Ketika
menantikan waktu Tuhan kita harus aktif, bukan pasif hanya menunggu.
Tindakan aktif kita lakukan untuk memperkuat iman kita. Caranya :
(a)
Membaca FT dengan tekun
Dengan memebaca FT, pikiran kita
dienuhi dengan hal-hal yang baik dan positif sehingga kita menjadi kuat dalam
iman.
(b)
Merenungkan FT siang dan malam
Dengan merenungkan FT siang dan
malam, kita menjadikan FT sebagai bagian dari diri kita, sehingga yang keluar
dari diri kita juga adalah hal-hal yang selaras dengan FT.
(c)
Melakukan FT dengan setia
Dengan melakukan Ft, kita berarti
menjadi saksi Tuhan yang hidup. Nah, Tuhan pasti akan memberkati
saksi-saksinya.
Bandingkan : saksi parpol di
Tempat Pemungutan Suara saja dibayar, apalagi saksi Tuhan, pasti akan diberkati-Nya
luar biasa!
3.Menanti dengan tekun (Wait Patienly) – Hab.2:3
Tuhan
seringkali membiarkan kita menunggu. Disini Tuhan sedang menguji keteguhan iman
kita dan kesabaran kita. Semua itu tjuannya untuk membentuk katakter kita!
Ada 2 hal penting yang mesti kita ingat saat kita sedang menunggu
penggenapan janji Tuhan:
(a)
Janji Tuhan sering datang dengan lambat
Coba perhatikan ata berikut ini :
v
Nuh harus menungu sampai 120 tahun sebelum hujan
besar benar-benar turun
v
Abraham meunggu sampai 25 tahun sebelum Ishak
lahir
v
Musa harus menungu selama 40 tahun dipadang
belantara sebelum janji pembebasan Israel digenapi.
v
Daud harus menunggu Saul mati dulu sebelum ia
bisa menjadi raja!
(b)
Janji Tuhan pasti digenapi
Alkitab banyak bercerita tentang
kesetiaan allah yang selalu menggenapi janjinya. Termasuk janji mengirim Roh
Kudus akhirnya digenapi pada hari Pentakosta!
4. Menanti dengan sukacita (Wait
Cheerfully)
Dalam menantikan janji Tuhan kita tidak boleh tegang apalagi
bersungut-sungut. Kita harus rileks dan penuh sukacita.
Ada 3 musuh dari penantian akan janji Tuhan :
( a)
Sikap Kuatir
Orang yang kuatir menunjukan tidak
ada iman sama sekali, Kekuatiran telah mendominasi hati dan pikirannya.
( b)
Sikap ragu-ragu
Orang yang ragu-ragu berarti
setengah percaya, setengah tidak, Itu makanya dia ragu-ragu.
Orang seperti ini tidak akan bisa
tenang dalam menantikan janji Tuhan!
( c)
Sikap takut
Orang yang takut biasanya takut
kecewa kalau janji itu tidak ditepati. Ini juga bentuk dari ketidak percayaan. Kalau
kita mampu menyingkirkan ke 3 “musuh” di atas, maka kita akan bisa menantikan
penggenapan janji Tuhan dengan penuh sukacita!
tapi saya sudah seperti Abraham yang mengambil jalan pintas. dan itu membuat saya merasa kecewa dengan diri sendiri.
BalasHapus