Yesaya 49 menggambarkan kegalauan Israel yang merasa ditinggalkan dan
dilupakan oleh Allah.
Perasaan itu muncul karena mereka sedang dihukum oleh Allah dipembuangan
Babel. Tapi benarkah Allah melupakan mereka ?
Ternyata Tidak! Allah bahkan tidak pernah melupakan Israel sedetikpun! Seringkali kita juga berpikir
bahwa ketika kita dalam masalah atau tekanan hidup yang berat (kesulitan
ekonomi, menderita sakit-penyakit) saat itu Tuhan telah jauh dari kita,
Dia meninggalkan dan melupakan kita begitu saja. Terlepas dari bagaimana
keadaan atau kondisi kita, percayalah bahwa Tuhan tidak pernah melupakan
kita!
BUKTI
ALLAH TIDAK PERNAH MELUPAKAN KITA
Tanggapan
Allah memberikan kepastian ilahi kepada setiap orang percaya yang sedang
mengalami masa-masa sulit. Hal ini terlihat dari :
1. God’s Compassion (Belas kasihan Tuhan) – Yes.49:15
Kasih-Nya
kepada kita lebih besar daripada kasih seorang ibu bagi anaknya
Karena itu
mustahil Dia melupakan kita, khususnya pada masa keputusasaan dan kesedihan
(bd. Yer 31:20). Belas kasih Allah itu bisa dilihat dalam beberapa hal berikut
ini :
(a) Dia
terlebih dulu mengasihi kita - 1 Yohanes 4:19
Allah yang duluan mengasihi kita bahkan ketika kita masih
berdosa. Karena kita dikasihi inilah kita bisa bertobat dan menjadi baik. Kisah
Zakeus yang dipanggil Yesus merupakan contoh nyata betapa ia yang memanggil
kita duluan, baru kita bisa bertobat.
(b) Dia mengasihi
kita ketika kita tidak layak untuk dicintai - Ef. 2:4-5; 1 Yoh. 4:10
Keadaan kita yang buruk dan berdosa tidak menghalangi Allah
untuk mengasihi kita.
Kasihnya terlalu besar sehingga seolah-olah Ia menutup mata
atas segala kekurangan kita.
(c) Dia begitu
mengasihi kita sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya untuk menyelamatkan kita - Rom. 5:8
Bukti terbesar kasih Allah kepada kita adalah ia bersedia
mengaruniakan anakNya yang tunggal Tuhan Yesus Kristus untuk mati bagi kita.
(d) Dia mengasihi kita selamanya - Yer.31:3
Tidak ada satupun yang dapat mengurangi, menghancurkan atau mengalahkan
kasih-Nya bagi kita!
2. God’s Compulsion (Dorongan Allah) – Yes.49:16a.
Melihat
anak-anaknya sedang mengalami masa penghukuman, Allah terdorong untuk selalu
mengingat dan merindukan mereka. Ia bahkan dikatakan melukis wajah umatnya
ditelapak tangannya. Apa artinya hal ini bagi kita ?
(a) Ia memperhatikan dan mempedulikan
kita
Ia mendengar seruan doa, menyelamatkan dan
memelihara kita. Seorang perempuan tidak akan melupakan bayinya dan
seorang ibu pasti menyayangi anak kandungnya. Terlebih lagi kasih dan
perhatian Allah kepada kita, anak-anak-Nya.
(b) Hadapilah realita dengan
bersandar pada-Nya
Kenyataan sekarang penuh susah, tetapi Allah
senantiasa beserta kita. Realita hidup penuh tantangan dan rintangan,
tetapi tangan Allah merentang dan menopang.
Saat derita datang menghadang, Allah tidak angkat
tangan dan lepas tangan, melainkan Ia mau campur tangan dan turun tangan.
Oleh karena itu hadapi realita dengan bersandar pada-Nya.
(c) Tidak perlu kita susah dan
resah.
Janganlah kita kuatir tentang hidup kita,
yaitu apa yang akan kita makan atau minum atau pakai. Pandanglah
burung-burung di udara yang tidak menabur, tidak menuai, dan tidak mengumpulkan
bekal di dalam lumbung, namun diberi makan Allah Bapa yang di
surga. Perhatikanlah bunga-bunga bakung yang tumbuh di
padang. Bunga-bunga itu tidak bekerja dan tidak menenun, tetapi Raja
Salomo yang begitu kaya pun tidak memakai pakaian yang seindah bunga-bunga bakung
yang lemah!
Di hadapan Allah kita lebih berharga dari pada
burung-burung dan bunga-bunga, oleh karena itu tidak perlu kita resah dan
gelisah.
3.God’s Concentration (konsentrasi Allah) Yes.49:16b-17
Di
sini Allah digambarkan
sebagai seorang
penjaga. Dia digambarkan sebagi penjaga yang
tidak melupakan atau meninggalkan Sion. Banyak orang Yahudi takut bahwa
Tuhan telah melupakan janji-Nya
kepada mereka.
Padahal
Allah tidak pernah melupakan janjiNya. Begitu juga janjinya kepada kita dewasa
ini
Semua janji-janji Allah dijamin kepada kita dalam Yesus Kristus ( 2 Kor. 1:20).
Seluruh
isi daripada Alkitab adalah perjanjian. Allah kita adalah Allah yang mengikat
DiriNya dengan perjanjian kepada manusia. Dua hal yang Tuhan ajarkan tentang
janji :
(a) Kualitas Dari Janji Tuhan
Tidak Pernah Mengalami Penurunan.
Semakin hari, janji manusia mengalami penyusutan.
Kecanggihan teknologi membuat banyak orang dapat berkomunikasi secara cepat
sehingga seringkali membuat sebuah perjanjian tidak memiliki nilai karena
ketika tidak dapat menepati janji hanya tinggal sms atau telepon.
Janji manusia bisa mengalami penurunan tapi kualitas janji
Tuhan tetap dalam hidup kita.
(b) Tujuan Dari Janji
Tuhan Yesus adalah Tuhan yang selalu punya tujuan. Tujuan
daripada janji Tuhan adalah:
o Supaya
kita mengambil bagian dalam kodrat Illahi, mengambil karakter serupa dan
segambar dengan Allah.
o Supaya
luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan.
4.God’s Completion (Penyelesaian
Allah) – ayat 18
Dalam
ayat ini Tuhan digambarkan sebagai seorang mempelai laki-laki yang sedang
menyelesaikan pembuatan sebuah kalung mutiara yang indah untuk mempelai
wanitanya (gereja Tuhan). Inilah yang dilakukan Tuhan sebagai sang mempelai
laki-laki gerejanya :
(a) Mempelai Pria
(Yesus) telah
pergi ke
sorga untuk mempersiapkan tempat bagi kita –
Yoh. 14:2
(b) Mempelai Pria telah berjanji untuk
menghapus air mata perpisahan kita dari diriNya (Wah. 21:4)
(c) Mempelai
Pria telah berjanji
bahwa rumah baru kita di sorga akan jauh lebih bak dan
mulia dibanding keindahan rumah kita di dunia ini ( Wahyu 21-22;
21:27)
(d) Mempelai
Pria telah berjanji untuk
membawa kita
ke pernikahan di awan-awan permai (Wahyu 19:7-9)
Tuhan
memiliki rencana mulia untuk menyelesaikan
pekerjaan-Nya di dalam kita (Fil. 1:6).
0 komentar:
Posting Komentar