Kamis, 21 Februari 2013

TIDAK DILUPAKAN



Yesaya 49 menggambarkan kegalauan Israel yang merasa ditinggalkan dan dilupakan oleh Allah.
Perasaan itu muncul karena mereka sedang dihukum oleh Allah dipembuangan Babel. Tapi benarkah Allah melupakan mereka ?
Ternyata Tidak! Allah bahkan tidak pernah melupakan Israel sedetikpun! Seringkali kita juga berpikir bahwa ketika kita dalam masalah atau tekanan hidup yang berat  (kesulitan ekonomi, menderita sakit-penyakit)  saat itu Tuhan telah jauh dari kita, Dia meninggalkan dan melupakan kita begitu saja. Terlepas dari bagaimana keadaan atau kondisi kita, percayalah bahwa Tuhan tidak pernah melupakan kita! 

BUKTI ALLAH TIDAK PERNAH MELUPAKAN KITA
Tanggapan Allah memberikan kepastian ilahi kepada setiap orang percaya yang sedang mengalami masa-masa sulit. Hal ini terlihat dari :
1. God’s Compassion (Belas kasihan Tuhan) – Yes.49:15
Kasih-Nya kepada kita lebih besar daripada kasih seorang ibu bagi anaknya
Karena itu mustahil Dia melupakan kita, khususnya pada masa keputusasaan dan kesedihan (bd. Yer 31:20). Belas kasih Allah itu bisa dilihat dalam beberapa hal berikut ini :
(a) Dia terlebih dulu  mengasihi kita - 1 Yohanes 4:19
Allah yang duluan mengasihi kita bahkan ketika kita masih berdosa. Karena kita dikasihi inilah kita bisa bertobat dan menjadi baik. Kisah Zakeus yang dipanggil Yesus merupakan contoh nyata betapa ia yang memanggil kita duluan, baru kita bisa bertobat.

(b) Dia mengasihi kita ketika kita tidak layak untuk dicintai - Ef. 2:4-5; 1 Yoh. 4:10
Keadaan kita yang buruk dan berdosa tidak menghalangi Allah untuk mengasihi kita.
Kasihnya terlalu besar sehingga seolah-olah Ia menutup mata atas segala kekurangan kita.

(c) Dia begitu mengasihi kita sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya untuk menyelamatkan kita - Rom. 5:8
Bukti terbesar kasih Allah kepada kita adalah ia bersedia mengaruniakan anakNya yang tunggal Tuhan Yesus Kristus untuk mati bagi kita.

(d) Dia mengasihi kita selamanya - Yer.31:3
Tidak ada satupun yang dapat mengurangi, menghancurkan atau mengalahkan kasih-Nya bagi kita!

2. God’s Compulsion (Dorongan Allah) – Yes.49:16a.
Melihat anak-anaknya sedang mengalami masa penghukuman, Allah terdorong untuk selalu mengingat dan merindukan mereka. Ia bahkan dikatakan melukis wajah umatnya ditelapak tangannya. Apa artinya hal ini bagi kita ?
(a) Ia memperhatikan dan mempedulikan kita
Ia mendengar seruan doa, menyelamatkan dan memelihara kita.  Seorang perempuan tidak akan melupakan bayinya dan seorang ibu pasti menyayangi anak kandungnya.  Terlebih lagi kasih dan perhatian Allah kepada kita, anak-anak-Nya.
(b) Hadapilah realita dengan bersandar pada-Nya
Kenyataan sekarang penuh susah, tetapi Allah senantiasa beserta kita.  Realita hidup penuh tantangan dan rintangan, tetapi tangan Allah merentang dan menopang. 
Saat derita datang menghadang, Allah tidak angkat tangan dan lepas tangan, melainkan Ia mau campur tangan dan turun tangan.  Oleh karena itu hadapi realita dengan bersandar pada-Nya.

(c) Tidak perlu kita susah dan resah.   
Janganlah kita kuatir tentang hidup kita,  yaitu apa yang akan kita makan atau minum atau pakai.  Pandanglah burung-burung di udara yang tidak menabur, tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal di dalam lumbung, namun diberi makan Allah Bapa yang di surga.     Perhatikanlah bunga-bunga bakung yang tumbuh di padang. Bunga-bunga itu tidak bekerja dan tidak menenun,  tetapi Raja Salomo yang begitu kaya pun tidak memakai pakaian yang seindah bunga-bunga bakung yang lemah!   
Di hadapan Allah kita lebih berharga dari pada burung-burung dan bunga-bunga, oleh karena itu tidak perlu kita resah dan gelisah.

3.God’s Concentration (konsentrasi Allah) Yes.49:16b-17
Di sini Allah digambarkan sebagai seorang penjaga. Dia digambarkan sebagi penjaga yang tidak melupakan atau meninggalkan Sion. Banyak orang Yahudi takut bahwa Tuhan telah melupakan janji-Nya kepada mereka.
Padahal Allah tidak pernah melupakan janjiNya. Begitu juga janjinya kepada kita dewasa ini
Semua janji-janji Allah dijamin kepada kita dalam Yesus Kristus ( 2 Kor. 1:20).
Seluruh isi daripada Alkitab adalah perjanjian. Allah kita adalah Allah yang mengikat DiriNya dengan perjanjian kepada manusia. Dua hal yang Tuhan ajarkan tentang janji :
(a) Kualitas Dari Janji Tuhan Tidak Pernah Mengalami Penurunan.
Semakin hari, janji manusia mengalami penyusutan. Kecanggihan teknologi membuat banyak orang dapat berkomunikasi secara cepat sehingga seringkali membuat sebuah perjanjian tidak memiliki nilai karena ketika tidak dapat menepati janji hanya tinggal sms atau telepon.
Janji manusia bisa mengalami penurunan tapi kualitas janji Tuhan tetap dalam hidup kita.

(b) Tujuan Dari Janji
Tuhan Yesus adalah Tuhan yang selalu punya tujuan. Tujuan daripada janji Tuhan adalah:
o   Supaya kita mengambil bagian dalam kodrat Illahi, mengambil karakter serupa dan segambar dengan Allah.
o   Supaya luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan.

4.God’s Completion (Penyelesaian Allah) – ayat 18
Dalam ayat ini Tuhan digambarkan sebagai seorang mempelai laki-laki yang sedang menyelesaikan pembuatan sebuah kalung mutiara yang indah untuk mempelai wanitanya (gereja Tuhan). Inilah yang dilakukan Tuhan sebagai sang mempelai laki-laki gerejanya :
(a) Mempelai Pria (Yesus)  telah pergi ke sorga untuk mempersiapkan tempat bagi kita Yoh. 14:2

(b) Mempelai Pria telah berjanji untuk menghapus air mata perpisahan kita dari diriNya (Wah. 21:4)

(c) Mempelai Pria telah berjanji bahwa rumah baru kita di sorga akan jauh lebih bak dan mulia  dibanding keindahan rumah kita di dunia ini ( Wahyu 21-22; 21:27)

(d) Mempelai Pria telah berjanji untuk membawa kita  ke pernikahan di awan-awan permai  (Wahyu 19:7-9)
Tuhan memiliki rencana mulia untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya di dalam kita (Fil. 1:6).

0 komentar:

Posting Komentar