Rabu, 12 Desember 2012

SEANDAINYA BATU BISA BICARA



Yesus lahir dan besar di daerah Palestina yang bukan hanya berdebu tetapi juga berbatu-batu.
Jadi boleh dikatakan Yesus akrab dengan batu cadas dan batu karang serta berbagai bebatuan lain di daerah palestina. Nah, seandainya batu-batu itu bisa bicara, apa yang akan mereka omongkan tetang Yesus ?
Mari kita mulai berimajinasi dengan mengunjungi tempat-tempat yang pernah disinggahi Yesus. Apa yang dikatakan batu-bata disana tentang Yesus!

1.Batu-batu di padang gurun (Mat.4:3-4)
Setelah berpuasa 40 hari Yesus dicobai iblis agar mengubah batu menjadi roti. Tapi Yesus tidak mau. Apa yang akan dikatakan batu-batu itu tentang sikap Yesus ? Ada 2 :
(a) Yesus adalah pribadi yang tegas
Yesus dengan tegas menolak permintaan iblis karena Ia tidak mau diperbudak oleh iblis. Ia hanya mau disuruh dan “diperbudak” oleh Allah Bapa saja!

(b) Yesus adalah pribadi yang tidak mau memakai jalan pintas
Mengubah batu menjadi roti adalah jalan pintas, maka Yesus tidak mau melakukannnya.
Jalan pintas sering membawa seseorang kepada kejahatan. Mis:
§  Mau cepet kaya – korupsi
§  Mau cepet ngetop – ke dukun dsb.

2.Batu-batu di kota Kana ( Yoh.2:6)
Di kota kecil Kana, Yesus pertama kali membuat mujizat disana! Kalau batu-batu disana (yang dipakai sebagai bahan pembuat tempayan) bisa bicara mereka akan berkata demikian tentang Yesus :
(a) Yesus adalah sosok yang penuh belas kasihan
Semua mujizat yang dilakukan Yesus selalu diawali dengan belas kasihan.
Ia selalu berbelas kasihan kepada manusia yang lemah, celaka, menderita dan ditimpa kesusahan!

(b) Yesus adalah benar-benar sosok Yehovah Jireh
Dengan mengubah air tawar menjadi anggur maka Yesus membuktikan bahwa dirinya adalah Yehovah Jireh – Allah yang menyediakan! Ia mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada!

3.Batu-batu di sumur Yakob (Yoh.4:6)
·         Kalau bisa bicara batu-batu disekitar sumur Yakob (tempat dimana Yesus meminta air dari perempuan Samaria) akan berbicara demikian:
(a) Betapa Yesus memiliki hati misi
Prinsip misi adalah : Bagaimana mengenalkan kasih Allah kepada manusia berdosa !
Nah, dalam setiap kesempatan (termasuk kepada si wanita samaria) Yesus selalu mengabarkan hal itu, yaitu bahwa Allah mengasihi manusia bagaimanapun keadaan mereka!

(b) Betapa Yesus tidak membedakan manusia
Dalam bahasa kerennya Yesus adalah manusia yang egaliter (manusia yang tidak membeda-bedakan manusia karena ras, agama, suku, status sosial dsb).
Sekalipun orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria, tapi Yesus justru mengambil inisiatif untuk menegur dulu wanita samaria itu!

4.Batu-batu di Bait Allah (Yoh.8:7)
Seandainya bisa ngomong, batu-batu yang menempel di dinding Bait Allah di Yerusalem akan berbicara demikian tentang Yesus :
(a) Yesus adalah seorang maha Pengampun
Daripada menghakimi, Yesus lebih senang mengampuni! Oleh sebab itu Ia juga mengajar kita agar mau mengampuni 70 kali 7 (yang artinya – tidak terbatas).

(b) Yesus adalah sosok yang selalu memberi kesempatan kedua
Semua orang pernah salah.Oleh sebab itu semua orang layak memperoleh kesempatan ke dua.
Itulah prinsip yang dipegang Yesus dalam memperlakukan para muridnya. Contoh :
§  Petrus pernah salah ( mengingkari Yesus) – tapi Yesus memberinya kesempatan ke dua.
§  Yakobus dan Yohanes pernah salah (meminta duduk di sebelah kiri dan kanan Yesus dalam kerajaan Allah) – tapi Yesus  memberi mereka kesempatan ke dua.

5.Batu-batu di kubur Lazarus (Yoh. 11:39-44)
Seandainya bisa Batu-batu yang dipakai untuk menutup kubur Lazarus bisa ngomong mereka akan berbicara tentang 2 hal indah :
(a) Betapa indahnya persahabatan
Batu-batu di kubur Lazarus menjadi saksi betapa indah persahabatan Yesus dengan lazarus beserta saudara-saudaranya. Yesus bahkan menangis ketika mendengar Lazarus mati (Yoh.11:35). Ada ungkapan inggris : Friend in need is friend indeed  = sahabat sejati adalah orang yang selalu ada ketika kita butuhkan. Yesus selalu ada disisi kita ketika kita membutuhkan dia.

(b) Betapa hebat kuasa Yesus
Batu-batu di kubur lazarus juga bisa bercerita tentang betapa luar biasanya kuasa Yesus.
Ia tidak hanya sanggup menyembuhkan orang sakit, tetapi juga sanggup membangkitkan orang mati. Oleh sebab itu barangsiapa percaya kepada Yesus ia akan hidup sekalipun ia sudah mati (Yoh.11:25).

6.Batu-batu disekitar Yerusalem (Luk. 19:40)
Batu-batu disekitar jalanan Yerusalem yang dilalui Yesus ketika ia masuk Yerusalem naik seekor keledai akan bersaksi demikian :
(a) Betapa rendah hatinya Yesus itu
Sekalipun ia adalah raja di atas segala raja, tapi ia mau mengendarai seekor keledai muda (pada waktu itu keledai adalah tunggangan para petani dan orang kecil, sementara para raja dan bangsawan mengendarai kuda yang gagah).
Ini membuktikan bahwa Yesus sangat rendah hati dan dia bisa memakai yang rendah (keledai) sebagai alat di dalam tanganNya!

(b) Betapa populernya Yesus ketika itu
Yesus sudah merupakan seorang superstar pada waktu itu. Ribuan orang meyambutnya dengan teriakan Hosana ketika ia memasuki Yerusalem.
Tapi Yesus tidak takabur. Ia tetap rendah hati dan tidak kehilangan jati diri meskipun dikelilingi oleh ketenaran. Bandingkan dengan selebritis dunia yang setelah terkenal jadi lupa diri :
§  Michael Jackson – setelah terkenal jadi lupa diri bahwa ia seorang kulit hitam. Ia malahan operasi plastik jadi kulit putih.
§  Elvis Presley – setelah terkenal jadi kecanduan narkoba, padahal dulu ia adalah penyanyi paduan suara di gereja!

7.Batu-batu di taman getsemani (Luk. 22:41-42)
Batu-batu yang menemani Yesus bergumul menjelang penangkapannya di taman Getsemani, bisa bersaksi tentang 2 hal ini :
(a) Betapa berat beban Yesus
Suka atau tidak suka Yesus harus meminum cawan (yang melambangkan dosa seisi dunia) yang sangat pahit. Yesus bergumul secara dahsyat, Dia tertekan luar biasa,  pembuluh darahnya sampai pecah, sehingga keringatnya keluar darah!

(b) Betapa ikhlas hati Yesus
Tapi di Getsemani Yesus bisa dengan ikhlas berdoa “kehendakMu yang jadi, bukan kehendak-Ku.” Ini menunjukkan keikhlasan dan ketertundukkan Yesus yang tiada tara kepada kehendak BapaNya!

8.Batu-batu penutup kubur Yesus (Mat. 28:1-6)
Kalau bisa ngomong batu-batu penutup kubur Yesus bisa berbicara demikian :
(a) Bahwa Yesus benar-benar telah mati, bukan sekedar mati suri
Ada yang mengatakan bahwa Yesus tidak benar-benar mati disalib. Ia hanya mati suri. Yesus yang mati suri kemudian dipulihkan oleh udara dingin dan lembab di kuburan. Ia hidup kembali dan akhirnya mati beneran dan tidak bangkit lagi.
Tapi teori ini tidak cocok dengan bukti medis. Dalam artikel di majalah “Journal of the American Medical Association” dijelaskan kenapa hal yang disebut sebagai “teori pingsan/mati suri” tidak bisa diterima,”Sudah jelas, bobot bukti historis dan medis mengindikasikan Yesus sudah mati. … Tombak, yang ditusuk diantara rusuk kananNya, kemungkinan tidak hanya merobek paru-paru kanan, tapi juga menembus membran selimut jantung dan memastikan kematianNya”

(b) Bahwa Yesus kemudian benar-benar bangkit
Batu-batu penutup kubur Yesus bisa bercerita bahwa pada minggu pagi itu Yesus benar-benar bangkit dengan tubuh kemuliaanNya!
Kebangkitan Yesus ini adalah fakta historis bukan dongeng belaka. Batu-batu itu bisa menjadi saksinya!

0 komentar:

Posting Komentar