Menurut
Roma 12 ada 3 hubungan penting yang harus dijaga keharmonisannya oleh setiap
orang kristen :
(a)
Hubungan dengan Tuhan (ayat 1-2)
Hubungan
yang harmonis dengan Tuhan harus menjadi prioritas utama setiap orang percaya.
Ketika
hubungan dengan Tuhan beres, maka kemungkinan besar hubungan dengan orang lain
juga beres.
(b)
Hubungan dengan sesama orang percaya (ayat 3-13)
Hubungan
dengan sesama orang percaya menempati prioritas ke dua. Kita harus bisa
membangun hubungan yang membentk komunitas penuh kasih diantara sesama tubuh
Kristus.
(c)
Hubungan dengan orang yang tidak percaya (14-15)
Hubungan
dengan orang non percaya mungkin akan menjadi sulit. Oleh sebab itu kita harus
berhati-hati.
Kali
ini kita akan mempelajari bagaimana membangun hubungan dengan orang non percaya
yang sulit.
4 SIKAP YANG HARUS DIKEMBANGKAN
1. Kindness (kebaikan hati) ayat.
14-15
Sikap
pertama yang harus kita tunjukkan kepada orang yang sulit adalah kebaikan hati.
Mengapa
kebaikan hati harus kita kedepankan ? Karena ada banyak manfaat dari kebaikan
hati, baik bagi orang lain maupun bagi diri sendiri.
(a) Kebaikan membuat hubungan yang lebih baik
Ini adalah salah satu poin yang paling jelas. Kita semua tahu
bahwa kita menyukai orang yang menunjukkan kepada kita kebaikan. Hal ini karena
kebaikan mengurangi jarak emosional antara dua orang, sehingga kita merasa
lebih “terikat.” Ini adalah sesuatu yang begitu kuat dalam diri kita bahwa itu
sebenarnya hal yang genetik.
Nenek moyang kita telah belajar untuk bekerja sama satu sama lain.
Semakin kuat ikatan emosional dalam kelompok, semakin besar kemungkinan untuk
bertahan hidup, jadi “gen kebaikan” yang terukir di genom manusia.
Ketika kita berbuat baik satu sama lain, kita akan merasa saling
berhubungan, hubungan baru yang tak terlupakan atau yang sudah ada akan semakin
kuat dan erat.
(b) Kebaikan hati
membuat jantung kita lebih sehat
Kebaikan sering disertai dengan kehangatan emosional. Kehangatan
emosional menghasilkan hormon oksitosin di otak dan ke seluruh tubuh. Yang
menarik baru-baru ini banyak peran penting dalam sistem kardiovaskular.
Oksitosin menyebabkan pelepasan bahan kimia yang disebut oksida
nitrat di pembuluh darah, yang dilatasi (melebarkan) pembuluh darah. Hal ini
mengurangi tekanan darah, dan karena itu oksitosin dikenal sebagai hormon
“pelindung kardio” karena melindungi jantung (dengan menurunkan tekanan darah).
Kuncinya adalah bahwa tindakan kebaikan dapat menghasilkan oksitosin, dan
karena kebaikan dapat dikatakan kardio-protektif.
(c) Kebaikan memperlambat penuaan
Penuaan pada tingkat biokimia adalah kombinasi dari banyak hal,
tetapi dua penyebab yang mempercepat proses adalah radikal bebas dan inflamasi,
yang keduanya hasil dari membuat pilihan gaya hidup yang tidak sehat.
Menurut penelitian baru-baru ini, yang dilakukan salah satu
Universitas terkemuka di California (US) menunjukkan bahwa oksitosin (yang
diproduksi melalui kehangatan emosional) mengurangi kadar radikal bebas dan
peradangan pada sistem kardiovaskular dan dengan demikian memperlambat penuaan
pada sumbernya. Kebetulan kedua pelaku (yang memberi kebaikan dan menerima
kebaikan) juga memainkan peran utama dalam penyakit jantung, jadi ini juga
alasan lain mengapa kebaikan adalah baik untuk jantung.
(d) Kebaikan membuat kita bahagia
Ketika kita melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain, kita
merasa baik. Pada tingkat spiritual, banyak orang merasa bahwa ini karena
merupakan hal yang benar untuk dilakukan dan dengan demikian kita memasuki
sesuatu yang mendalam dan mendalam di dalam diri kita dan mengatakan, “Ini
adalah aku.”
Pada tingkat biokimia, diyakini bahwa perasaan baik yang kita
dapatkan adalah karena peningkatan kadar morfin dan heroin alami di otak, yang
kita kenal sebagai opioid endogen. Mereka menyebabkan peningkatan kadar dopamin
dalam otak.
(e) Kebaikan menular
Ketika kita baik, kita mengilhami orang lain untuk bersikap baik,
dan itu benar-benar menciptakan efek riak yang menyebar ke luar untuk ‘teman’
dari teman-teman ke temannya . Sama seperti kerikil menciptakan gelombang
ketika jatuh di kolam, sehingga tindakan kebaikan menyebar, menyentuh kehidupan
orang lain .
Berdasarkan data penelitian ilmiah resmi, melaporkan seorang pria
yang tak dikenal berusia 28 tahun masuk ke klinik dan menyumbangkan ginjal.
Kemudian hal ini memicu efek membayar ke depannya sebagai efek kebaikan,
sehingga pasangan atau anggota keluarga lain dari penerima ginjal menyumbangkan
salah satu dari ginjal mereka kepada orang lain yang membutuhkan.
“Efek domino,” seperti yang disebut dalam New England Journal of
Medicine, membentang panjang dan luas dari Amerika Serikat, di mana 10 orang
menerima ginjal baru sebagai konsekuensi dari donor anonym (tak bernama).
2. Gentleness ( kelemahlembutan ) ayat
16.
Kita
harus memperlakukan orang-orang yang berkepribadian sulit justru dengan
kelemahembutan.
Lemah
lembut berasal dari kata Yunani Praus yang berarti : Kelembutan, kerendahan
hati, perhatian, tidak
kasar.
Pada
zaman Yesus kata Praus dipakai untuk berbagai hal :
(a)
. Kata Praus digunakan untuk menggambarkan “obat “ yang menenangkan
Seorang pasien yang sedang bergulat dengan demam diberikan obat oleh dokter
untuk menenangkan (Praus) dia dan agar dia segera bisa tidur.
(b).Kata
Praus digunakan untuk menggambarkan angin yang sepoi-sepoi
Jadi,
kalau orang habis kepanasan kemudian tersentuh semilirnya angin sepoi-sepoi ia
akan terasa segar (dingin).
(c).
Kata Praus digunakan untuk menggambarkan perangai kuda yang sudah dijinakkan
Seekor
kuda harus dijinakkan dulu agar ia bisa dipakai untuk membantu pekerjaan di
sawah atau ladang ada waktu itu.
3. Peacefulness (kedamaian) –ayat
17-21
Kita
bukan hanya harus berbuat baik kepada orang yang sulit tetapi juga harus
berusaha menghadirkan kedamaian kepada mereka.
Orang
yang sulit biasanya suka bertengkar, oleh sebab itu kita harus sabar dan
bersikap menjadi pendamai bagi mereka. Lalu bagaimana caranya ?
(a)
. Berikanlah dirimu diperdamaikan oleh Allah (2 Kor 5: 20).
Untuk
menjadi pelayan pendamaian maka kita harus memberikan diri kita didamaikan oleh
Allah. Apa artinya? Memberikan diri kita disembuhkan dari luka batin, dari
kemarahan, dendam, kepahitan. Memberi diri kita diubah dari manusia lama yang
penuh dengan nafsu dan keegoisan menjadi manusia yang penuh belas kasih.
Memberikan
diri kita menjadi katalisator , yaitu pelayan yang merubuhkan tembok pembatas,
dan bukan malah membangun tembok yang semakin tinggi.
(b)
Berikanlah dirimu “diisi” oleh Allah (Kol 1: 9).
Kita
tidak akan pernah menjadi pendamai-pendamai Allah bila kita tidak pernah
membiarkan diri kita diisi oleh hikmat, pengertian untuk memahami kehendak
Allah dengan sempurna.
Dengan
membiarkan diri kita diisi oleh Allah maka kita akan menjadi pelayan-pelayan
yang bekerja menggunakan standar Allah, dan bukan standar manusia biasa, yaitu
standar kedamaian menurut Allah.
(c)
Berikanlah dirimu dikuatkan Allah (Kol 1: 11).
Mengapa
harus meminta kekuatan dari Tuhan? Karena Ialah sumber kekuatan kita. Apapun
dapat kita kerjakan dengan kekuatan dan penyerahan diri yang total kepadaNya.
4. Politeness (kesopanan)
Kita
harus memperlakukan mereka yang sulit dengan sopan. Kesopanan membuat orang
bersimpati dengan kita. sopan santun adalah suatu perilaku (etika) yang
mencerminkan sikap seseorang atau diri sendiri terhadap orang lain dengan
tujuan menghormati orang lain dalam bersikap.
Orang-orang
yang memiliki sopan santun, berarti ia mempunyai etika dan tahu bagaimana cara
menempatkan dirinya di berbagai kehidupan.
Selain
itu, ada manfaat dari sikap sopan santun ini :
(a) Manfaat sopan santun bagi diri
sendiri :
(1). Dapat dihargai, dihormati, dan disenangi oleh banyak orang dimanapun tempat kita berada.
(2). Dapat memupuk rasa persaudaraan, pertemanan, serta persahabatan.
(3). Mendapat kepercayaan dari orang lain.
(4). Mendapatkan penilaian yang positif karena melakukan perbuatan yang baik dari orang lain, sehingga orang lain pun akan bertingkah laku baik pula terhadap diri kita.
(5). Dapat menghindari perselisihan, pertentangan, dan permusuhan dengan orang lain.
(6). Menjaga hubungan baik dan harmonis dengan orang yang berada di sekitar kita.
0 komentar:
Posting Komentar