Rabu, 25 Maret 2015

MENGATASI PERSUNGUTAN



Persungutan atau keluh kesah adalah pembunuh sukacita nomer satu. Saat seseorang bersungut-sungut maka hal itu membuat dirinya tidak bahagia.Demikian juga orang-orang disekitarnya juga ketularan tidak bahagia!

Bahkan persungutan menjadi dosa terbesar bangsa Israel ketika berada di padang gurun, sehingga akhirnya Tuhan menghukum mereka. Generasi pertama orang israel yang keluar dari Mesir tidak ada satupun yang masuk ke Kanaan!

4 JENIS ORANG YANG SUKA BERSUNGUT-SUNGUT
Menurut Rick Warren secara umum ada 4 jenis tipe manusia yang suka bersungut-sungut:

1.Tipe pengeluh – contoh : Daud
Orang jenis ini bangun tidur sudah mengeluh. Mazmur Daud penuh dengan keluh kesah. Mis: Maz.73:13.
Para pengeluh suka berkeluh kesah bahwa ”hidup ini tidak adil” ; ”saya tidak pantas menerima hal ini.”
Pada kenyataannya hidup memang tidak adil! Keadilan sejati nanti baru ditentukan di penghakiman terakhir, yaitu untuk menentukan apakah kita akan berada di sorga atau neraka.
Oleh sebab itu mengeluh tidak menyelesaikan persoalan, malah akan membuat kita tambah menderita.

2.Tipe Martir – contoh : Musa
Manusia jenis ini suka mengeluh : ”Tidak ada yang menghargai saya." Musa mengeluh demikian dalam Bil. 11:11-15.
Orang seperti ini juga sering megasihani diri sendiri. Ketika sakit atau berada dalam masalah dia akan mengeluh agar orang lain mengasihani dirinya!

3.Tipe Sinis – Contoh : Salomo
Kata-kata yang suka dikeluhkan oleh orang jenis ini adalah ”Tidak ada yang berubah”.
Salomo mengeluh demikian dalam Pengkh.1:2-4;9. Orang seperti ini cenderung sinis terhadap kehidupan!

4.Tipe Perfeksionis – contoh Salomo
Kalimat yang sering keluar dari tipe perfeksionis adalah ”apakah itu yang terbaik yang dapat Anda lakukan? ”
Tipe ini selalu mengeluhkan bahwa tidak ada yang benar, selalu melihat adanya kesalahan.
Salomo mengeluh demikian dalam Ams.27:15 dan 21:19

BAGAIMANA MENGATASI PERSUNGUTAN ?
1.Akuilah bahwa itu masalah anda – Ams.28:13
Ketika kita berani mengakui bahwa bersungut-sungut adalah masalah kita dan bukan masalah orang lain, maka kita bisa berusaha untuk mengubahnya!
Seringkali masalah tersulit adalah mengakui bahwa kita suka bersungut-sungut.
Persungutan harus diakui, sebab itu bukan sekedar kebiasaan buruk, itu adalah dosa!
Israel dicatat mengucapkan 7 kali persungutan selama berjalan di padang gurun.
Dan karena persungutan mereka, Tuhan akhirnya menghukum mereka sehingga tidak bisa masuk ke tanah kanaan!

2.Menerima tanggung jawab untuk kehidupan anda sendiri – Ams. 19:3
Sering kali kita mengeluh hanyalah sebagai upaya untuk menyalahkan orang lain atas masalah yang kita buat sendiri.
Banyak kali mengeluh hanyalah alasan untuk tidak bertanggung jawab dan tidak menerima kenyataan bahwa kitalah penyebab  situasi itu.
Seharusnya kita berani menerima tanggung jawab atas kehidupan kita sendiri. Apa yang kita alami saat ini adalah akibat dari apa yang kita lakukan dimasa lalu!
Ada 3 tipe manusia berkaitan dengan hal ini :
(a)                Accusers (Penuduh)
Penuduh selalu melihat sekelilingnya untuk mencari siapa yang dapat disalahkannya. Contoh : Adam menyalahkan Hawa , kemudian Hawa menyalahkan ular.

(b) Excusers (Pencari alasan)
Pencari alasan mengatakan ”Aku hanyalah produk dari lingkungan, jadi semua itu bukan salahku!

(c) Choosers (Pemilih)
Pemilih mengakui tanggung jawabnya bahwa semua yang terjadi dalam hidupnya adalah akibat dari pilihannya dimasa lalu.
Semua orang sukses di dunia ini adalah tipe Chosser. Sementara itu para pecundang adalah tipe accusers atau excusers.

3.Kembangkan sikap suka bersyukur – 1 Tes.5:18
Tuhan menginginkan kita bisa mengucap syukur dalam segala situasi/keadaan. Kenapa harus bersyukur ? Karena kita tahu dalam segala keadaan Tangan Tuhan selalu ada untuk mengubah keburukan menjadi kebaikan – band.Rm.8:28. Contoh :
(a)                Yusuf dijual di Mesir, ternyata itu cara Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia dai kelaparan
(b)               Paulus di tangkap dan diadili di Roma. Ternyata itu cara Tuhan untuk membuat Paulus sampai ke Roma (ibu kota dunia saat itu). Sebelumnya berkali-kali Paulus gagal ke roma.

Mengucap syukur adalah obat penawar nomer satu bagi persungutan!
Sementara itu sikap suka bersungut-sungut sebenarnya merupakan bentuk pemberontakan kepada kedaulatan dan kebaikkan Tuhan.
Ketika kita bersungut-sungut sebenarnya kita sedang :
(1)               Mempertanyakan kebijaksanaan Tuhan
Kita bertanya, ”Apakah Tuhan benar-benar tahu apa yang sedang terjadi  ? Apakah bijaksana mengijinkan semua ini terjadi pada diri kita ?

(2)               Menyangsikan pemeliharaan Tuhan
Kita bertanya, Apakah Tuhan sunguh-sungguh mengasihi saya ? Apakah Dia sungguh-sunguh perduli atas masalah saya ?

(3)               Melupakan kebaikkan Tuhan di masa lalu
Kita sering berfokus pada apa yang belum kita miliki daripada apa yang telah kita miliki. Akibatnya kita menjadi tidak tahu berterima kasih!

5.Belajarlah mengucapkan perkataan yang positif – Ef.4:29
Persungutan adalah sebuah kebiasaan! Oleh sebab itu ia bisa diubah dengan membuat kebiasaan baru.
Nah, daripada mengembangkan kebiasaan mengeluh, lebih baik kita mengembangkan kebiasaan mengucapkan hal-hal yang positif!
Apa contoh praktisnya ?
(a)                Jangan  biarkan ”sampah” keluar dari mulut anda
(b)               Ubahlah kritikan menjadi pujian
(c)                Ubahlah makian menjadi dorongan
(d)               Ubahlah ketidak puasan menjadi ucapan syukur.
(e)                Jadilah orang positif di dunia yang negative. dsb.

Dengan selalu mengucapkan hal-hal yang positif, sedikit demi sedikit anda akan berubah, dari seorang pengeluh menjadi seorang pensyukur!

Kesimpulannya: Ketika anda berhenti mengeluh, anda akan semakin dekat dengan Tuhan. Salah satu hal yang menjauhkan kita dari hadirat Tuhan adalah keluh kesah kita!

0 komentar:

Posting Komentar