Senin, 19 Maret 2012

KETIKA MELEWATI LEMBAH KEKELAMAN


Manusia cenderung merasa sendirian ketika menghadapi masalah/lembah kekelaman dalam hidupnya. Kesulitan dan masalah membuat manusia merasa tak berdaya dan sendirian, tak ada teman atau sahabat yang bersedia menolongnya.
Nah, pada saat seperti itu yang dibutuhkan adalah seorang teman/sahabat yang bersedia mendampingi. Misalnya :
(a)                Saat putus cinta, kita butuh teman untuk menghibur hati kita
(b)               Saat seorang wanita mau melahirkan, ia membutuhkan seorang suami atau orang tua yang bersedia menemani
(c)                Saat gagal dalam ujian, kita membutuhkan seorang sahabat yang bersedia mengerti keadaan kita.

Ada kabar baik bagi mereka yang sedang dalam kesulitan : Allah ternyata bersedia menemani kita dalam situasi apapun, termasuk ketika kita ada di dalam lembah kekelaman!

BAGAIMANA MELEWATI LEMBAH KEKELAMAN ?
Kita akan belajar dari raja Daud bagaimana caranya melewati lembah kekelaman itu (Lihat Maz.23:1-4). Kenapa kita harus belajar dari Daud ?
Karena Daud adalah orang terbaik untuk menulis mazmur tentang gembala dan domba.
(a) Dia adalah seorang gembala, praktis dari masa kanak-kanak (mengikuti jejak ayahnya Isai), sampai ke dewasa muda.

(b) Dia menulis dari pengalamannya, hubungan antara seorang gembala dengan domba dan merupakan cermin untuk hubungan kita dengan Allah, Gembala kehidupan kita.

Bagaimana memahami lembah kekelaman dalam hidup kita ?
1.Terimalah kenyataan akan adanya lembah kekelaman dalam hidup ini
Hidup tidak selalu indah. Matahari tidak selalu bersinar cerah. Langit tidak selalu biru. Usaha tak selalu berhasil. Itu adalah kenyataan hidup! Lalu apa yang harus kita lakukan ketika melewati lembah kekelaman ?
(a) Jangan mengasihani diri sendiri
Sadari bahwa semua orang pernah mengalami saat-saat yang sulit sama seperti yang sedang anda alami. Dengan mengasihani diri sendiri anda akan cenderung putus asa dan tidak mau mencari jalan keluar.

(b) Jangan masuk dalam perangkap setan
Setan akan membisikan kepada anda bahwa semua masalah yang anda hadapi adalah karena Allah tidak cinta kepada anda.
Ini suara yang menyesatkan. Yesus sudah mengatakan bahwa di dalam dunia kita akan mengalami penderitaan – Yoh.16:33
Penderitaaan dan kesulitan tak mungkin dihindari. Ia merupakan bagian dari kehidupan. Ada siang – ada malam , maka ada senang- ada susah! Jangan salahkan Allah atas masalah yang anda alami!

2. Perhatikan bagaimana respon anda terhadap kesulitan
Respon kita terhadap kesulitan/penderitaaan akan menentukan apakah kita akan jadi pemenang atau jadi pecundang.
Lalu respon bagaimana yang harus kita ambil ?
(a)     Jangan fokus pada lembah kekelaman, tapi fokuslah pada sang gembala.
Apapun yang kita fokuskan dalam hidup  ini akan berkembang. Kalau kita fokus pada kesulitan, maka kesulitan akan semakin besar. Sebaliknya kalau kita fokus pada kasih Allah, maka kasih Allah akan semakin besar dalm hidup kita.

(b)  Ucapkan kata-kata positif yang membangun iman.
Daud mengucapkan kata positif itu demikian, ”Aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku”

3. Lembah kekelaman itu hanya sementara
Seperti hujan yang akan segera berhenti, seperti mendung yang akan segera tersapu angin, demikian juga penderitaan akan berhenti dan diganti dengan kebahagiaan.
Daud bagus sekali mengungkapkan keadaannya dalam Maz.23:4. Ia tidak berkata, ”...Aku berada dalam lembah kekelaman (ini permanen/terus menerus).
Tapi ia berkata, ”...Aku melewati lembah kekelaman” (ini hanya sementara).
Oleh sebab itu saat melewati lembah kekelaman :
(a)                Jangan berhenti – ini membuat anda kalah
(b)               Jangan putus asa – ini membuat anda menyerah
(c)                Jangan bersedih – ini membuat anda tidak melangkah

4. Lembah kekelaman sering kali bisa mengeluarkan yang terbaik dari diri kita – Yak. 1:2-3
Ada yang mengatakan :”Manusia itu seperti teh celup : mereka harus dimasukkan ke dalam air yang panas dulu, baru akan keluar sari patinya.”
Itu sebabnya Tuhan sering menguji iman kita lewat berbagai macam kesulitan, supaya apa yang terbaik dalam diri kita keluar saat berada dalam ujian tersebut! Contohnya :
(a)     Yusuf kemampuannya yang terbaik muncul justru saat ia dipenjara (yaitu: menafsirkan mimpi juru minuman raja dan mimpi Firaun)

(b)   Yohanes kemampuan menulis dan melihat masa depannya menjadi sempurna saat ia diasingkan di pulau Patmos.

5.Lembah kekelaman bisa menyempurnakan kita – Rom. 5:3-4
Kesulitan, kalau direspon dengan benar akan memunculkan karakter yang unggul! Contohnya :
(a)                Andrie Wongso terlahir dari keluarga miskin. Sekolah SD saja nggak tamat. Tapi kemiskinan ini mengasah jiwanya menjadi seorang yang tangguh. Sehingga akhirnya ia menjadi motivator no:1 Indonesia!
(b)               Ludwig von Beethoveen (pemusik klasik) : suatu ketika ia menjadi buta, tapi justru karya –karya terbaiknya yang sangat religius diciptakan setelah ia menjadi buta itu.

Tuhan lebih tertarik kepada karakter kita daripada sekedar prestasi kita!
Hubungan kita dengan Tuhan dan karakter kita adalah dua hal yang akan membawa kita ke dalam kekekalan.

6. Lembah kekelaman bisa mempromosikan kita – Fil.1:12
Tidak ada kenaikan kelas tanpa ujian. Demikian juga tidak ada promosi tanpa kesulitan.
Contohnya :
(a) Daud mendapat promosi setelah ia berhasil mengalahkan Goliat (kesulitan raksasa)
(b) Rajawali bisa terbang tinggi karena ia sering memanfaatkan badai. Ketika badai menerjang , ia merentangkan sayapnya sehingga angin akan menerpa dan mengangkatnya di atas badai. Sementara badai mengamuk di bawah , si rajawali menjulang tinggi di atasnya. Rajawali tidak luput dari badai. Ia hanya menggunakan badai untuk mengangkatnya lebih tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar