Sabtu, 15 November 2014

KUAT DAN TEGUH HATI



Tulisan kali ini akan berbicara tentang pesan penting yang disampaikan Tuhan kepada Yosua, sewaktu dilantik menggantikan Musa (Yos.1:1-18)
(a) Yosua memulai kariernya sebagai pelayan Musa (kel.24:13)
ü Ia juga orang kepercayaan Musa. Saat Musa menerima Sepuluh perintah Allah, Yosua menyertai Musa di gunung Sinai. (Kel.32:17).
ü Allah punya waktu yang tepat untuk mengangkat dan mempromosikan Yosua. Setelah menunggu 40 tahun kini gilirannya untuk beraksi. Ini menunjukkan juga kesetiaan Yosua dimana 40 tahun ia bersedia menjadi orang nomer 2 dibawah Musa.

(b) Ada perbedaan gaya kepemimpinan antara Musa dan Yosua.
ü Musa adalah tipe Pemimpin bergaya diplomat (Political-diplomacy leader) yang sabar, mau mendengar keluh kesah dan bersedia berunding .
ü Sementara Yosua adalah tipe pemimpin militer (military leader) yang tegas dan tanpa tawar menawar.

(c) Kedua gaya ini diperlukan, sesuai dengan tuntutan situasi yang dialami umat Allah.
ü Saat di padang gurun, kepemimpinan Musa yang dibutuhkan. Tapi saat mau merebut kanaan pemimpin tipe Yosua yang paling cocok.

KENAPA HARUS KUAT DAN TEGUH HATI?
Ada beberapa sebab utama kenapa Allah berulangkali berpesan kepada Yosua agar kuat dan teguh hati :
1.Tantangan di depan bisa menciutkan nyali.
(a) Kekuatan militer lawan lebih mapan, bangsa yang menghuni Kanaan lebih maju peradabannya dari Israel. Sementara Israel tanpa persenjataan yang memadai. Mereka tidak memiliki : kereta perang dan perahu yang siap menyeberangi sungai Yordan.
ü Dibutuhkan keteguhan hati dan keberanian ekstra untuk melangkah! Itu sebabnya “generasi pengecut” (yang suka bersungut-sungut ingin kembali ke Mesir)  dihabisi di padang gurun.

(b) Ada sungai Yordan yang mesti diseberangi
ü Sementara Israel tidak punya perahu. Bahkan gethek (rakit dari bambu) pun gak punya.

© Suku-suku penghuni Kanaan lebih mengenal medan pertempuran
ü Pengenalan medan ini penting demi kemenangan militer.
ü Contoh : kekalahan Amerika di Vietnam; kemenangan perang gerilyawan RI.

·       Namun demikian Allah berpesan kepada Yosua agar jangan kecil hati melainkan kuat dan teguh hati karena Allah akan menyertai dia.
·       Tantangan sebesar apapun akan menadi kecil, saat Allah menyertai kita!

2. Karena Israel sudah mencapai titik yang disebut sebagai “point of no return” = titik dimana tidak bisa balik kebelakang lagi).
·       Saat itu situasi Israel sangat dilematis
o   Mesir sudah terlalu jauh, tidak mungkin lagi kembali kesana.
o   Berhenti berarti mati (sumber daya dipadang gurun tidak memadai untuk menghidupi mereka)
o   Satu-satunya harapan adalah masuk ke tanah perjanjian yang penuh susu dan madu.

·       Yosua harus kuat dan teguh hati pada situasi kritis ini karena kalau ia maju terus maka kemenangan pasti akan diraihnya.
·       Sejarah membuktikan bahwa orang-orang yang berhasil melewati “point of no return” akan menjadi orang yang sukses.
·       Contohnya :
(a) Suku perantau biasanya lebih sukses dari orang pribumi :
o   Orang China di Indonesia dulu nenek moyangnya adalah perantau dari negeri Tiongkok yang datang ke Indonesia mengadu nasib. Sekarang hasilnya 70 % ekonomi Indonesia dikuasai orang etnis China.
o   Orang Batak, sekali keluar dari kampong halamannya tidak akan pulang sebelum “sukses” diperantauan. Gak masalah mau jadi direktur atau Cuma kondektur.
o   Orang Madura, dirantau harus sukses meski bisnisnya rata2 jual sate sama barang rongsokan.

3.Mulai sekarang Tuhan menolong lewat “The invisible hand” (tangan yang tak kelihatan)
·       Sewaktu di padang gurun Tuhan bergerak didepan Israel, sewaktu memasuki Kanaan Tuhan bergerak dibelakang Israel.
Ada 3 cara bagaimana tangan Tuhan menolong kita :
(a) Tangan-Nya sendiri turun tangan secara langsung
o   mis. Waktu Tuhan mendatangkan manna dan burung puyuh (Kel.16:1,13)

(b) Tangan Tuhan bekerja ”meminjam” tangan orang lain
o   mis. Waktu Rahab dipakai untuk menyelamatkan 2 mata-mata Yosua.

(c) Tuhan memakai tangan kita
o   Dia mendukung dari belakang, untuk mengalahkan musuh kita – Mis. Waktu Israel mengalahkan Amalek (kel.17:8-11).

4. Tuhan mau Yosua ”finishing well” = selesai dengan baik/sukses)
·       Ada hasil penelitian yang ditulis oleh Dr. Robert Clinton  , dia menemukan bahwa para tokoh di dalam Alkitab, ketika memulai perjalanan hidup dan pelayanannya bersama Tuhan, hanya sekitar 30% yang menyelesaikan semua tugas pelayanan itu dengan baik. Clinton menyebut mereka itu finishing well (menyelesaikan dengan baik).
·       Menurut Dr. Robert Clinton ada 6 karakteristik orang yang finishing well :
(1).Karakteristik 1 : Mereka mempertahankan hubungan pribadi dengan Allah yang hidup sampai ke akhir.
Contoh: Daniel (PL) ; Petrus, Paulus (PB)

(2) Karakteristik 2 : Mereka mempertahankan sikap pembelajar dan bisa belajar dari berbagai macam sumber-hidup terutama.
ü Karakteristik ini juga merupakan salah satu faktor peningkatan untuk menyelesaikan dengan baik.
ü Contoh: Paulus pernah belajar pada Rabi Gamaliel) dan Petrus pernah belajar dari kesalahannya menyangkal Yesus 3 kali.
(3). Karakteristik 3 : Mereka memanifestasikan  keserupamaan dengan Kristus dalam karakter yang dibuktikan dengan buah Roh dalam kehidupan mereka.
Contoh: Daniel dan Paulus

(4) Karakteristik 4 : Hidup dalam kebenaran FT sehingga mereka yakin pada janji-janji Allah
ü Contoh: Pernyataan Yosua tentang janji-janji Allah tidak pernah gagal dia dalam pidato penutupan menunjukkan karakteristik ini seseorang percaya Allah dan mempertaruhkan hidupnya pada kebenaran Allah (Yos 23:14).

(5). Karakteristik 5 : Mereka meninggalkan satu atau lebih kontribusi utama.
ü Yesus meninggalkan iman kristen, Paulus meninggalkan 13 kitab PB.

(6). Karakteristik 6 : Mereka tumbuh dengan kesadaran bahwa ada destiny (tujuan) Allah bagi hidup mereka.
ü Contoh: mimpi Yusuf dan penyelamatan bangsa Israel dari kelaparan ; Musa membebaskan Israel dari Mesir; Visi Paulus untuk membawa Injil kepada bangsa-bangsa kafir..

0 komentar:

Posting Komentar