Ada ungkapan indah dalam bahasa inggris yang berbunyi,” We
do our best, and God take the rest” = kita melakukan yang terbaik dan sisanya
Tuhan yang menyelesaikan!
Kalimat di atas secara tidak langsung menunjukkan bahwa ada
2 wilayah hidup manusia :
(1)
Wilayah hidup yang dapat kita kuasai
Dalam wilayah ini kita bisa berusaha atau bekerja secara
maksimal. Wilayah ini juga meliputi respon kita terhadap situasi kehidupan.
(2)
Wilayah hidup yang tidak bisa kita
kuasai
Ini adalah wilayah hidup yang diluar kemampuan kita
mengontrolnya. Misalnya : hasil dari kerja kita, kita tidak bisa mengontrolnya
Seorang petani hanya bisa menanam , menabur dan merawat
tanaman, tapi bagaimana tanaman itu tumbuh adalah diluar kekuasaan si petani. Wilayah
ini adalah wilayahnya Tuhan!
Nah, kalau kita ingin melihat mujizat maka kita harus mau
melakukan yag terbaik dulu dan sisanya Tuhan yang membereskan!
BAGAIMANA
MELAKUKAN BAGIAN KITA SEBAIK-BAIKNYA ?
1.Milikilah
kehidupan doa yang excellen – Daniel 6:11
Daniel adalah pribadi yang suka berdoa.Kehidupan doanya bisa
dikategorikan doa yang excellen karena 2 alasan :
(a)
Doanya kontinyu
Yang dimaksud kontinyu adalah terus menerus, setiap hari,
penuh ketekunan. Daniel berdoa 3 kali
sehari entah ada masalah ataupun tidak ada masalah!
(b)
Doanya penuh keyakinan
Daniel berdoa dengan penuh keyakinan. Hatinya tidak bimbang
sedikitpun. Ia sangat yakin akan pertolongan Tuhan. Hasilnya : Karena kehidupan
doanya yang excellen, Daniel mengalami mujizat yang luar biasa, ketika ia
dimasukkan ke dalam lobang singa yang kelaparan, si singa ternyata tidak mau
memakannya!
2.Ambillah
langkah pertama
Mujizat akan terjadi kalau kita berani mengambil langkah
pertama untuk bertindak!
Tanpa keberanian mengambil langkah pertama tidak akan pernah
terjadi mujizat. Alkitab banyak memberi contoh tentang hal ini :
(a)
Petrus ketika disuruh Tuhan Yesus menolakkan perahunya ketengah danau
–Luk.5:2-11
Seandainya Petrus yang sudah semalaman tidak
dapat ikan tidak mengambil langkah pertama menuruti permintaan Yesus agar
bertolak ke tengah danau, maka tidak akan terjadi mujizat
(b)
Janda di sarfat bersedia memberikan
tepungnya kepada Elia – 1 raj.17:8 dst
Kalau si Janda sarfat tidak mau
mengambil langkah pertama menyerahkan sepotong roti yang dimilikinya kepada
Elia, barangkali Elia tidak akan mampir ke rumahnya dan mujizat penggandaan
tepung dan minyak tidak akan terjadi.
(c)
Rahab bersedia menyembunyikan 2 pengintai
Israel
Kalau Rahab tidak bersedia mengambil
langkah pertama yaitu menyembunyikan 2 pengintai Israel, maka ia tidak akan
selamat, ketika Israel menghancurkan Yerikho.
Intinya :
barangsiapa bersedia mengambil langkah pertama dengan iman, sisanya (mujizat)
Tuhan yang akan melakukan!
3.Beranilah
mengambil resiko
Mujizat sering dialami oleh para risk taker (pengambil resiko)!
Kenapa demikian? Sebab para pengambil resiko adalah
orang-orang yang berjalan dengan imanya dan bukan dengan penglihatannya.
Sebagaimana kita tahu ada 2 tipe manusia :
(a)
Living by sight (hidup dengan
penglihatannya).
Orang seperti ini prinsipnya seeing is believing (melihat
dulu baru percaya).Ini adalah model
Thomas.
(b)
Living by faith (hidup dengan iman).
Manusia tipe ini prinsipnya Believing is seeing (percaya
dulu, baru melihat). Ini adalah tipe Abraham.
Intinya: orang yang tidak berani mengambil resiko berjalan
dengan iman, tidak akan melihat mujizat demi mujizat!
4.
Taatilah Firman Tuhan - Yos.6:
2-6
Menarik sekali bahwa Tuhan sering memakai metode atau cara
yang tidak lazim untuk menolong umatnya.
Kalau metode (cara) itu ditaati oleh umatnya maka mujizat
besar terjadi.
Peristiwa robohnya tembok Yerikho adalah karena Yosua dan
bangsa Israel mentaati Firman Tuhan, yaitu mengelilingi tembok tu selama 6
hari, baru pada hari ke tujuh mengelilinginya 7 kali sambil berteriak dan
meniup sangkakala. Hasilnya : tembok runtuh seketika.
Ini jelas cara berperang yang tidak lazim. Yang umum pada
waktu itu adalah sbb :
(a)
Menggali terowongan, lalu mengirim
tentara masuk tembok lewat terowongan itu.
(b)
Menggempur bagian tembok yang paling
lemah
(c)
Memanjat tembok dengan mengunakan
tangga-tangga raksasa
(d)
Menyusupkan tentara dengan menyamar
agar bisa masuk tembok dan kemudian membuka dari dalam sehingga tentara yang
diluar bisa masuk.
Tapi Tuhan ternyata tidak memakai cara yang lazim untuk
merobohkan tembok Yeikho, Ia punya cara sendiri.
Dan ketika caraNya ditaati oleh Yosua dan Israel, mujizat
terjadi!
5.Kalahkan
rasa takut dan rendah diri anda
Mujizat besar akan dialami oleh orang-orang yang berhasil
mengalahkan rasa takut dan rendah dirinya. Musa adalah contoh yang baik.
Awalnya ia memiliki rasa takut dan minder untuk memenuhi pangilan Tuhan.
Paling tidak ada 5 sebab mengapa Musa awalnya menolak panggilan
Tuhan :
(a).Perasaan rendah
diri
Ketika
dipanggil Tuhan untuk membawa umatNya keluar dari Mesir, Musa merasa rendah
diri. Ia menjawab begini, ” Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap
Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” – Kel. 3:11
Kalimat, ”siapakah
aku ini”, menunjukkan rasa rendah diri dan tidak layak yang ada pada diri Musa.
(b).Perasaan kurang
memiliki otoritas
Jawaban ke dua Musa
terhadap panggilan Tuhan menunjukkan rasa ia tidak yakin atas otoritas
(kekuasaan) yang dia miliki – Kel.3:13.
(c).Perasaan takut
gagal
Jawaban Musa
berikutnya menunjukkan bahwa ia dihingapi rasa takut gagal dalam menjalankan
tugas pelayanannya. Musa berkata demikian, ”Bagaimana jika mereka tidak percaya
kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku ?” – Kel.4:1
(d).Merasa tidak
punya skill
Jawaban Musa
berikutnya atas panggilan Tuhan menunjukkan bahwa ia merasa tidak punya skill
atau kemampuan untuk melayani Tuhan.
Musa berkata,” Ah,
Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman
kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.”
Padahal dalam
pelayanan yang penting ”Mau” dulu. Kalau sudah Mau, Tuhan pasti akan bikin
”Mampu”!
(e).Menunjuk orang
lain
Jawaban terakhir
Musa sebelum akhirnya menerima panggilan Tuhan adalah menunjuk orang lain untuk
mengemban tanggung jawab pelayanan.
Musa berkata:
"Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus." –
Kel.4:13
Tapi, begitu Musa mampu mengatasi rasa takut dan mindernya,
maka mujizat besar terjadi, mulai dari 10 tulah sampai Allah membelah laut
merah!
6. Jangan
dengarkan omongan orang
Mujizat akan dialami oleh orang-orang yang bersedia
mendengar FT dan bukan perkataan manusia. Bartimeus adalah contohnya. Ketika ia
mendengar Yesus lewat ia berteriak “ anak Daud kasihanilah aku”,.
Tapi murid-murid Yesus melarangnya berseru. Namun Bartimeus
tetap nekat sampai akhirnya Yesus memanggilnya dan menyembuhkannya!
Kenapa kita harus dengar FT dan bukan omongan orang lain ?
(a)
Karena FT adalah kepastian
Smith Wiglesworth yang terkenal pernah membangkitkan puluhan
orang mati ternyata hanya membaca satu buku,yaitu alkitab. Ia terkenal dengan
sebutan “a man with a one book” (laki-laki dengan satu buku). Satu buku itu
adalah alkitab. Jadi karena hanya membaca alkitab dan mempercayainya maka ia
mengalami banyak mujizat!
(b)
Karena
omongan orang biasanya isinya hanya kata-kata negative
Kalau mau dibuat
prosentase 90 % kata-kata yang kita dengar adalah kata-kata negative, sisanya
yang 10% baru kata-kata positif.
Jadi kalau kita terlalu banyak mendengar omongan atau
komentar orang lain kita tidak akan maju dan mengalami mujizat!
7.Teroboslah
halangan – Mat.15:22 dst.
Mujizat akan dialami oleh orang-orang yang berani menerobos
halangan.
Salah satu contoh adalah apa yang dilami oleh WANITA Kanaan
yang mencari kesembuhan anaknya.
Untuk bertemu Yesus ia harus mampu menerobos beberapa
tembok/halangan :
(a)
Tembok rendah diri (inferiority)
Karena wanita pada waktu itu dianggap warga kelas dua maka
ia seharusnya minder mau bertemu Yesus yang adalah laki-laki. Tapi ia maju
terus dan mampu mengatasi rasa mindernya!
(b)
Tembok hubungan
Pada dasarnya si wanita belum pernah berhubungan sama sekali
dengan Yesus, kenalpun tidak.
Tapi ia berhasil menerobos tembok hubungan ini sehingga bisa
bertemu Yesus.
(c)
Tembok rasial
Orang Kanaan tidak bergaul dengan orang Yahudi. Rasialisme
ini sebenartnya bisa menghalanginya bertemu Yesus. Tapi ia ternyata berhasil
menerobosnya!
Hasil dari keberanian si wanita menerobos tembok penghalang
di atas adalah kesembuhan anaknya yang kerasukan setan!
Kesimpulannya : Ketika kita bersedia melakukan bagian kita
yang terbaik, maka sisanya (mujizat) akan dilakukan oleh Allah kita!
0 komentar:
Posting Komentar