Sabtu, 07 September 2013

GOD TAKE THE REST



Ada ungkapan indah dalam bahasa inggris yang berbunyi,” We do our best, and God take the rest” = kita melakukan yang terbaik dan sisanya Tuhan yang menyelesaikan!
Kalimat di atas secara tidak langsung menunjukkan bahwa ada 2 wilayah hidup manusia :
(1)               Wilayah hidup yang dapat kita kuasai
Dalam wilayah ini kita bisa berusaha atau bekerja secara maksimal. Wilayah ini juga meliputi respon kita terhadap situasi kehidupan.

(2)               Wilayah hidup yang tidak bisa kita kuasai
Ini adalah wilayah hidup yang diluar kemampuan kita mengontrolnya. Misalnya : hasil dari kerja kita, kita tidak bisa mengontrolnya
Seorang petani hanya bisa menanam , menabur dan merawat tanaman, tapi bagaimana tanaman itu tumbuh adalah diluar kekuasaan si petani. Wilayah ini adalah wilayahnya Tuhan!

Nah, kalau kita ingin melihat mujizat maka kita harus mau melakukan yag terbaik dulu dan sisanya Tuhan yang membereskan!

BAGAIMANA MELAKUKAN BAGIAN KITA SEBAIK-BAIKNYA ?
1.Milikilah kehidupan doa yang excellen – Daniel 6:11
Daniel adalah pribadi yang suka berdoa.Kehidupan doanya bisa dikategorikan doa yang excellen karena 2 alasan :
(a)                Doanya kontinyu
Yang dimaksud kontinyu adalah terus menerus, setiap hari, penuh ketekunan. Daniel berdoa  3 kali sehari entah ada masalah ataupun tidak ada masalah!

(b)               Doanya penuh keyakinan
Daniel berdoa dengan penuh keyakinan. Hatinya tidak bimbang sedikitpun. Ia sangat yakin akan pertolongan Tuhan. Hasilnya : Karena kehidupan doanya yang excellen, Daniel mengalami mujizat yang luar biasa, ketika ia dimasukkan ke dalam lobang singa yang kelaparan, si singa ternyata tidak mau memakannya!

2.Ambillah langkah pertama
Mujizat akan terjadi kalau kita berani mengambil langkah pertama untuk bertindak!
Tanpa keberanian mengambil langkah pertama tidak akan pernah terjadi mujizat. Alkitab banyak memberi contoh tentang hal ini :
(a)                Petrus ketika disuruh Tuhan  Yesus menolakkan perahunya ketengah danau –Luk.5:2-11
Seandainya Petrus yang sudah semalaman tidak dapat ikan tidak mengambil langkah pertama menuruti permintaan Yesus agar bertolak ke tengah danau, maka tidak akan terjadi mujizat

(b)               Janda di sarfat bersedia memberikan tepungnya kepada Elia – 1 raj.17:8 dst
Kalau si Janda sarfat tidak mau mengambil langkah pertama menyerahkan sepotong roti yang dimilikinya kepada Elia, barangkali Elia tidak akan mampir ke rumahnya dan mujizat penggandaan tepung dan minyak tidak akan terjadi.

(c)                Rahab bersedia menyembunyikan 2 pengintai Israel
Kalau Rahab tidak bersedia mengambil langkah pertama yaitu menyembunyikan 2 pengintai Israel, maka ia tidak akan selamat, ketika Israel menghancurkan Yerikho.
Intinya : barangsiapa bersedia mengambil langkah pertama dengan iman, sisanya (mujizat) Tuhan yang akan melakukan!
3.Beranilah mengambil resiko
Mujizat sering dialami oleh para risk taker (pengambil resiko)!
Kenapa demikian? Sebab para pengambil resiko adalah orang-orang yang berjalan dengan imanya dan bukan dengan penglihatannya.
Sebagaimana kita tahu ada 2 tipe manusia :
(a)                Living by sight (hidup dengan penglihatannya).
Orang seperti ini prinsipnya seeing is believing (melihat dulu  baru percaya).Ini adalah model Thomas.

(b)               Living by faith (hidup dengan iman).
Manusia tipe ini prinsipnya Believing is seeing (percaya dulu, baru melihat). Ini adalah tipe Abraham.

Intinya: orang yang tidak berani mengambil resiko berjalan dengan iman, tidak akan melihat mujizat demi mujizat!

4. Taatilah Firman Tuhan - Yos.6: 2-6
Menarik sekali bahwa Tuhan sering memakai metode atau cara yang tidak lazim untuk menolong umatnya.
Kalau metode (cara) itu ditaati oleh umatnya maka mujizat besar terjadi.
Peristiwa robohnya tembok Yerikho adalah karena Yosua dan bangsa Israel mentaati Firman Tuhan, yaitu mengelilingi tembok tu selama 6 hari, baru pada hari ke tujuh mengelilinginya 7 kali sambil berteriak dan meniup sangkakala. Hasilnya : tembok runtuh seketika.
Ini jelas cara berperang yang tidak lazim. Yang umum pada waktu itu adalah sbb :
(a)                Menggali terowongan, lalu mengirim tentara masuk tembok lewat terowongan itu.
(b)               Menggempur bagian tembok yang paling lemah
(c)                Memanjat tembok dengan mengunakan tangga-tangga raksasa
(d)               Menyusupkan tentara dengan menyamar agar bisa masuk tembok dan kemudian membuka dari dalam sehingga tentara yang diluar  bisa masuk.

Tapi Tuhan ternyata tidak memakai cara yang lazim untuk merobohkan tembok Yeikho, Ia punya cara sendiri.
Dan ketika caraNya ditaati oleh Yosua dan Israel, mujizat terjadi!

5.Kalahkan rasa takut dan rendah diri anda
Mujizat besar akan dialami oleh orang-orang yang berhasil mengalahkan rasa takut dan rendah dirinya. Musa adalah contoh yang baik. Awalnya ia memiliki rasa takut dan minder untuk memenuhi pangilan Tuhan.
Paling tidak ada 5 sebab mengapa Musa awalnya menolak panggilan Tuhan :
(a).Perasaan rendah diri
Ketika dipanggil Tuhan untuk membawa umatNya keluar dari Mesir, Musa merasa rendah diri. Ia menjawab begini, ” Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” – Kel. 3:11
Kalimat, ”siapakah aku ini”, menunjukkan rasa rendah diri dan tidak layak yang ada pada diri Musa.

(b).Perasaan kurang memiliki otoritas
Jawaban ke dua Musa terhadap panggilan Tuhan menunjukkan rasa ia tidak yakin atas otoritas (kekuasaan) yang dia miliki – Kel.3:13.

(c).Perasaan takut gagal
Jawaban Musa berikutnya menunjukkan bahwa ia dihingapi rasa takut gagal dalam menjalankan tugas pelayanannya. Musa berkata demikian, ”Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku ?” – Kel.4:1

(d).Merasa tidak punya skill
Jawaban Musa berikutnya atas panggilan Tuhan menunjukkan bahwa ia merasa tidak punya skill atau kemampuan untuk melayani Tuhan.
Musa berkata,” Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.”
Padahal dalam pelayanan yang penting ”Mau” dulu. Kalau sudah Mau, Tuhan pasti akan bikin ”Mampu”!

(e).Menunjuk orang lain
Jawaban terakhir Musa sebelum akhirnya menerima panggilan Tuhan adalah menunjuk orang lain untuk mengemban tanggung jawab pelayanan.
Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus." – Kel.4:13

Tapi, begitu Musa mampu mengatasi rasa takut dan mindernya, maka mujizat besar terjadi, mulai dari 10 tulah sampai Allah membelah laut merah!

6. Jangan dengarkan omongan orang
Mujizat akan dialami oleh orang-orang yang bersedia mendengar FT dan bukan perkataan manusia. Bartimeus adalah contohnya. Ketika ia mendengar Yesus lewat ia berteriak “ anak Daud kasihanilah aku”,.
Tapi murid-murid Yesus melarangnya berseru. Namun Bartimeus tetap nekat sampai akhirnya Yesus memanggilnya dan menyembuhkannya!
Kenapa kita harus dengar FT dan bukan omongan orang lain ?
(a)                Karena FT adalah kepastian
Smith Wiglesworth yang terkenal pernah membangkitkan puluhan orang mati ternyata hanya membaca satu buku,yaitu alkitab. Ia terkenal dengan sebutan “a man with a one book” (laki-laki dengan satu buku). Satu buku itu adalah alkitab. Jadi karena hanya membaca alkitab dan mempercayainya maka ia mengalami banyak mujizat!

(b)               Karena omongan orang biasanya isinya hanya kata-kata negative
Kalau mau dibuat prosentase 90 % kata-kata yang kita dengar adalah kata-kata negative, sisanya yang 10% baru kata-kata positif.

Jadi kalau kita terlalu banyak mendengar omongan atau komentar orang lain kita tidak akan maju dan mengalami mujizat!

7.Teroboslah halangan – Mat.15:22 dst.
Mujizat akan dialami oleh orang-orang yang berani menerobos halangan.
Salah satu contoh adalah apa yang dilami oleh WANITA Kanaan yang mencari kesembuhan anaknya.
Untuk bertemu Yesus ia harus mampu menerobos beberapa tembok/halangan :
(a)                Tembok rendah diri (inferiority)
Karena wanita pada waktu itu dianggap warga kelas dua maka ia seharusnya minder mau bertemu Yesus yang adalah laki-laki. Tapi ia maju terus dan mampu mengatasi rasa mindernya!

(b)               Tembok hubungan
Pada dasarnya si wanita belum pernah berhubungan sama sekali dengan  Yesus, kenalpun tidak.
Tapi ia berhasil menerobos tembok hubungan ini sehingga bisa bertemu Yesus.

(c)                 Tembok rasial
Orang Kanaan tidak bergaul dengan orang Yahudi. Rasialisme ini sebenartnya bisa menghalanginya bertemu Yesus. Tapi ia ternyata berhasil menerobosnya!

Hasil dari keberanian si wanita menerobos tembok penghalang di atas adalah kesembuhan anaknya yang kerasukan setan!

Kesimpulannya : Ketika kita bersedia melakukan bagian kita yang terbaik, maka sisanya (mujizat) akan dilakukan oleh Allah kita!

0 komentar:

Posting Komentar