Tulisan kali ini akan berbicara tentang pesan penting
yang disampaikan Tuhan kepada Yosua, sewaktu dilantik menggantikan Musa (Yos.1:1-18)
(a)
Yosua memulai kariernya sebagai pelayan Musa (kel.24:13)
ü
Ia juga orang
kepercayaan Musa. Saat Musa menerima Sepuluh perintah Allah, Yosua menyertai
Musa di gunung Sinai. (Kel.32:17).
ü
Allah punya waktu
yang tepat untuk mengangkat dan mempromosikan Yosua. Setelah menunggu 40 tahun
kini gilirannya untuk beraksi. Ini menunjukkan juga kesetiaan Yosua dimana 40
tahun ia bersedia menjadi orang nomer 2 dibawah Musa.
(b)
Ada perbedaan gaya kepemimpinan antara Musa dan Yosua.
ü
Musa adalah tipe
Pemimpin bergaya diplomat (Political-diplomacy leader) yang
sabar, mau mendengar keluh kesah dan bersedia berunding .
ü
Sementara Yosua
adalah tipe pemimpin militer (military
leader) yang tegas dan tanpa tawar menawar.
(c)
Kedua gaya ini diperlukan, sesuai dengan tuntutan situasi yang dialami umat
Allah.
ü
Saat di padang
gurun, kepemimpinan Musa yang dibutuhkan. Tapi saat mau merebut kanaan pemimpin
tipe Yosua yang paling cocok.
KENAPA HARUS KUAT DAN TEGUH HATI?
Ada beberapa sebab utama
kenapa Allah berulangkali berpesan kepada Yosua agar kuat dan teguh hati :
1.Tantangan di depan bisa menciutkan nyali.
(a)
Kekuatan militer lawan lebih mapan, bangsa yang menghuni Kanaan lebih maju
peradabannya dari Israel. Sementara Israel tanpa persenjataan yang memadai.
Mereka tidak memiliki : kereta perang dan perahu yang siap menyeberangi sungai
Yordan.
ü Dibutuhkan
keteguhan hati dan keberanian ekstra untuk melangkah! Itu sebabnya “generasi
pengecut” (yang suka bersungut-sungut ingin kembali ke Mesir) dihabisi di padang gurun.
(b) Ada sungai Yordan yang
mesti diseberangi
ü Sementara Israel tidak punya perahu. Bahkan gethek
(rakit dari bambu) pun gak punya.
© Suku-suku penghuni Kanaan
lebih mengenal medan pertempuran
ü Pengenalan medan ini penting demi kemenangan militer.
ü Contoh : kekalahan Amerika di Vietnam; kemenangan
perang gerilyawan RI.
· Namun demikian Allah berpesan kepada Yosua agar jangan
kecil hati melainkan kuat dan teguh hati karena Allah akan menyertai dia.
· Tantangan sebesar apapun akan menadi kecil, saat Allah
menyertai kita!
2. Karena Israel sudah mencapai titik yang disebut sebagai
“point of no return” = titik dimana tidak bisa balik
kebelakang lagi).
· Saat itu situasi Israel sangat dilematis
o
Mesir sudah
terlalu jauh, tidak mungkin lagi kembali kesana.
o
Berhenti berarti
mati (sumber daya dipadang gurun tidak memadai untuk menghidupi mereka)
o
Satu-satunya
harapan adalah masuk ke tanah perjanjian yang penuh susu dan madu.
· Yosua harus kuat dan teguh hati pada situasi kritis
ini karena kalau ia maju terus maka kemenangan pasti akan diraihnya.
· Sejarah membuktikan bahwa orang-orang yang berhasil
melewati “point of no return” akan menjadi orang yang sukses.
· Contohnya :
(a) Suku perantau biasanya
lebih sukses dari orang pribumi :
o
Orang China di
Indonesia dulu nenek moyangnya adalah perantau dari negeri Tiongkok yang datang
ke Indonesia mengadu nasib. Sekarang hasilnya 70 % ekonomi Indonesia dikuasai
orang etnis China.
o
Orang Batak,
sekali keluar dari kampong halamannya tidak akan pulang sebelum “sukses”
diperantauan. Gak masalah mau jadi direktur atau Cuma kondektur.
o
Orang Madura,
dirantau harus sukses meski bisnisnya rata2 jual sate sama barang rongsokan.
3.Mulai sekarang Tuhan menolong lewat “The invisible
hand” (tangan yang tak kelihatan)
· Sewaktu di padang gurun
Tuhan bergerak didepan Israel, sewaktu memasuki Kanaan Tuhan bergerak
dibelakang Israel.
Ada 3 cara bagaimana tangan Tuhan menolong kita :
(a) Tangan-Nya sendiri turun tangan secara
langsung
o mis. Waktu Tuhan mendatangkan manna dan burung puyuh (Kel.16:1,13)
(b) Tangan Tuhan bekerja ”meminjam” tangan orang lain
o mis. Waktu Rahab dipakai untuk menyelamatkan 2 mata-mata Yosua.
(c) Tuhan memakai tangan kita
o Dia mendukung dari
belakang, untuk mengalahkan musuh kita – Mis. Waktu
Israel mengalahkan Amalek (kel.17:8-11).
4. Tuhan
mau Yosua ”finishing well” = selesai dengan baik/sukses)
· Ada hasil penelitian yang ditulis oleh Dr. Robert
Clinton , dia menemukan bahwa para tokoh
di dalam Alkitab, ketika memulai perjalanan hidup dan pelayanannya bersama
Tuhan, hanya sekitar 30% yang menyelesaikan semua tugas pelayanan itu dengan
baik. Clinton menyebut mereka itu finishing well (menyelesaikan dengan baik).
·
Menurut Dr. Robert Clinton ada 6 karakteristik orang yang
finishing well :
(1).Karakteristik 1 : Mereka mempertahankan hubungan pribadi dengan Allah yang hidup sampai ke akhir.
Contoh: Daniel (PL) ; Petrus, Paulus (PB)
Contoh: Daniel (PL) ; Petrus, Paulus (PB)
(2) Karakteristik 2 : Mereka mempertahankan sikap pembelajar dan bisa belajar dari berbagai macam sumber-hidup terutama.
ü Karakteristik ini juga merupakan salah
satu faktor peningkatan untuk menyelesaikan dengan baik.
ü Contoh: Paulus pernah belajar pada Rabi Gamaliel) dan Petrus pernah belajar dari kesalahannya
menyangkal Yesus 3 kali.
(3). Karakteristik 3 : Mereka memanifestasikan keserupamaan
dengan Kristus dalam karakter yang dibuktikan
dengan buah Roh dalam kehidupan mereka.
Contoh: Daniel dan Paulus
Contoh: Daniel dan Paulus
(4) Karakteristik 4 : Hidup dalam kebenaran FT sehingga mereka yakin pada janji-janji Allah
ü Contoh: Pernyataan Yosua tentang janji-janji Allah tidak pernah gagal dia dalam pidato penutupan menunjukkan karakteristik ini seseorang percaya Allah dan mempertaruhkan hidupnya pada kebenaran Allah (Yos 23:14).
(5). Karakteristik 5 : Mereka meninggalkan satu atau lebih kontribusi utama.
ü Yesus meninggalkan iman kristen, Paulus meninggalkan
13 kitab PB.
(6). Karakteristik 6 : Mereka tumbuh dengan kesadaran bahwa ada destiny (tujuan) Allah bagi hidup mereka.
ü Contoh: mimpi Yusuf dan penyelamatan bangsa Israel dari kelaparan ; Musa
membebaskan Israel dari Mesir; Visi Paulus untuk membawa Injil kepada bangsa-bangsa kafir..