Alkitab mencatat ada 6 panggilan yang pernah diucapkan Tuhan Yesus untuk
orang percaya. Ke 6 panggilan itu mengharapkan
jawaban dari kita untuk meresponinya. Apa saja ke 6 panggilan Tuhan Yesus kepada kita ?
1.Pangilan Sang gembala
Sebagai seorang gembala Tuhan Yesus memanggil kita
untuk mengikutinya – Yoh.10:27
Mengikut Dia berarti 3 hal :
(a) Tidak lagi berjalan dalam kegelapan – Yoh.8:12
Itu
artinya meninggalkan hidup lama kita yang jahat, lalu menjadi anak Tuhan yang
hidup kudus seperti Dia!
(b) Menjadi penjala manusia seperti Dia – Mat.4:19
Itu
berarti mulai saat kita mengikutinya kita harus mengabarkan berita injil
dimanapun kita berada. Kita mengabarkan injil baik secara verbal (dengan
kata-kata) maupun secara aksional (dengan tindakan).
(c) Bersedia memikul salib
Itu
berarti bersedia mematikan sikap egoisme dan mau menang sendiri.
Kemudian,
mengutamakan Tuhan dalam hidup kita dengan cara menempatkan Kristus sebagai
yang utama dalam : Hidup (living) ; Pelayanan (serving) dan Pemberian (giving)
kita.
2. Panggilan Sang Penguasa (Lord) – Luk.19:13
Sebagai penguasa dunia ini
Yesus berpesan ” Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali.”
Itu artinya 2 hal :
(a)
Yesus meminta kita untuk bekerja/berdagang dengan tekun sambil menunggu
kedatangannya.
Jadi sikap yang paling tepat menantikan kedatanganNya ke
2 kali adalah dengan cara bekerja segiat-giatnya bagi kemuliaan nama Tuhan, bukannya
hanya berdoa puasa!
(b) Yesus pasti akan datang kembali
Ia datang kembali untuk menilai segala pekerjaan kita dan
memberi upah berdasarlan apa yang kita bangun!
3. Panggilan Juru selamat – Mat.11:28
Sebagai juru selamat Dia
memanggil kita datang kepadanya, ” Marilah kepada-Ku, semua
yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Panggilan ini mengandung 2 hal penting :
(a)
Yang
berbeban berat dipanggilNya Ini adalah panggilan yang simpatik, siapa saja dengan beban berat kehidupannya di pangil untuk mendekat kepada Yesus.
Ini bukan sekedar janji, tapi jaminan, bahwa siapapun yang bersedia datang kepada Yesus akan menerima kelegaan. Kelegaan , Yunaninya Anapauo = istirahat; kesegaran.
4. Panggilan Sang Guru –
Mat.11:29
Tuhan Yesus memangil setiap orang percaya untuk belajar kepadaNya! Apa saja yang kita pelajari dari Dia ? Sesuai
konteksnya hal itu berarti :
(a)
Belajar
lemah lembut dan rendah hati Alkitab mengajarkan orang yang lemah lembut dan rendah hati akan memiliki bumi (menjadi penguasa)-Mat.5:5. Kenapa demikian? Sebab hanya orang yang lemah lembut dan rendah hati akan disukai oleh semua orang, sehingga bekerja dimanapun, ia akan cepat dipromosikan!
Ini bicara tentang ketaatan kepada otoritas Tuhan dalam hidup seseorang. Orang yang belajar taat pada otoritas di atasnya, maka saat ia punya otoritas (kekuasaan), ia juga akan ditaati. Peter Wagner (ahli pertumbuhan gereja) berkata :”Sebelum belajar Leadership (kepemimpinan), sebaiknya kita belajar dulu Followership (Kepengikutan).
Sebagaimana di catat dalam I Pet. 2:21-22, kita harus meneladani Yesus dalam hal tidak berdosa dan tidak ada tipu daya dalam mulut kita!
5. Panggilan Sang Mempelai
Laki-Laki – Yoh. 3:28-30
Sebagai
mempelai wanita kita telah dibayar dengan harga yang mahal, yaitu dengan darah
Sang mempelai laki-laki. Oleh sebab itu Mempelai laki-laki (Yesus) harus
semakin bertambah-tambah dalam diri kita. Itu artinya :
(a)
Kehendak kita harus semakin
berkurang dan kehendak Yesus harus semakin bertambah.(b) Kita harus semakin ”kecil” (tidak dominan), tapi Dia harus semakin besar!
6. Panggilan Seorang Sahabat – Yoh.15:15
Yesus memangil kita sebagai sahabatNya. Sebagai
sahabat, Ia memperdulikan kita :
(a) Ia selalu ada
ketika dibutuhkan – Pengk.4:9-10
Ada
ungkapan indah :”Kawan sejati adalah orang yang selalu ada ketika kita
butuhkan.” – Friend in need is friend
indeed.
Artinya,
seorang sahabat bersedia ada bersama kita baik saat kita senang maupun
susah.
(1) Tuhan Yesus ada
disamping kita ketika kita susah (kekurangan uang) – Ibr.13:5
(2) Tuhan Yesus
bersedia menggendong kita ketika kita lemah (menjadi tua) – Yes.46:4
(3) Tuhan Yesus
memberi jalan keluar saat kita terjepit – 1 Kor.10:13
(4) Tuhan Yesus
memberi kekuatan saat kita hampir patah – Yes.42:3
(b) Ia mau mendengar
kesulitan kita – Maz.46:2
Semua
orang butuh di dengar, terutama di saat sedang susah.
Nah,
sebagai sahabat karib kita Tuhan Yesus bersedia :
(1) Memberikan telingaNya
untuk mendengar keluh kesah kita dalam doa – Fil.4:6
(2) Memberi hatiNya
untuk berempati dengan apa yang kita alami
(3) Memberikan
pundaknya untuk bersandar bagi kita yang membutuhkan dukungan.
Mendengar ini
sebenarnya sulit sekali. Dalam bahasa inggris kata mendengar ada 2 :
a) Hear – artinya : mendengar, tapi asal mendengar
saja; mendengar sambil lalu.
Contoh : Sedang
asyik baca koran lemudian mendengar burung berkicau di pepohonan.
b) Listen – artinya
: mendengarkan dengan sungguh-sungguh ; mendengarkan dengan fokus.
Contoh : murid
mendengarkan pelajaran dari guru; jemaat mendengarkan kotbah pendeta.
Banyak
orang hanya bisa mendengar sambil lalu saja (hear), tetapi sangat sedikit orang
yang bersedia mendengarkan dengan serius (listen)!
Tuhan
Yesus bersedia mendengarkan dengan sepenuh hati (listen), semua keluh kesah
kita!
(c) Ia Membuat kita
menjadi pribadi yang lebih baik – Ams.27:17
Salah
satu fungsi persahabatan adalah menjadikan diri kita dan sahabat kita menjadi
lebih baik. Oleh sebab itu ada lagu :”persahabatan bagai kepompong, mengubah
ulat menjadi kupu-kupu”. Ini adalah perubahan diri, seperti perubahan ulat
menjadi kupu-kupu. Nah, sebagai sahabat kita, Tuhan Yesus ternyata mampu
mengubah diri kita menjadi lebih baik!
Apa
saja sifat kita yang berubah sebagai hasil dari persahabatan kita dengan Tuhan
Yesus :
(1)
Egois ( mau menang sendiri)
– menjadi mau mengerti orang lain
(2)
Tidak sabar - menjadi sifat
baik seperti : penuh toleransi.
(3)
Maunya menerima saja –
menjadi mau berkorban dsb.
Itulah
perubahan ulat (sikap jelek), menjadi kupu-kupu (sifat baik).
(d) Ia memberi kita
keselamatan kekal – Yoh.15:13
Salib adalah simbol yang paling hebat dari persahatan. Hanya seorang sahabat sejati yang bersedia mengorbankan nyawanya untuk
keselamatan sahabatnya.
Nah,
Tuhan Yesus teryata bersedia mengorbankan nyawanya di atas kayu salib agar kita
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal!
Adakah
yang lebih dahsyat dari yang dilakukan sahabat kita Yesus Kristus itu ?