Sepatu
adalah barang yang hampir semua orang memilikinya atau minimal pernah
memakainya.
Untuk
masyarakat perkotaan, sepatu bahkan sudah merupakan sebuah kebutuhan hidup.
Nah,
dibalik fungsinya yang amat penting untuk mendukung kegiatan manusia, ternyata
sepatu bisa mengajarkan prinsip-prinsip perkawinan yang luar biasa.
Bahkan
ada yang memplesetkan kata sepatu
sebagai singkaran dari : SEjalan samPAi TUa !
PASANGAN
TERBAIK ITU SEPERTI SEPATU
1.
Bentuknya tak persis sama namun serasi
Pria
dan wanita diciptakan Tuhan berbeda, namun keduanya serasi keadaanya.
Menurut
pasangan penulis, Alan dan Barbara Pease, perbedaan itu antara lain :
(a) Jangkauan Sudut Pandang
Jika diukur dari hidung, maka wanita
mempunyai jangkauan sudut pandang yang relatif lebih besar.Menurut penelitian,
jangakauan sudut pandang wanita berkisar antara 45 derajat sampai dengan 180
derajat, diukur dari hidung kearah kanan kiri atas bawah.
Jadi kaum wanita, dengan jangkauan
sudut pandang yang luas itu bisa melihat isi lemari tanpa menggerakkan
kepalanya, hanya dengan modal plirak-plirik saja mereka bisa menemukan barang
yang dicari.
Ini berbeda dengan kaum pria yang
mempunyai sudut pandang yang relatif lebih kecil. Pria jika memandang sesuatu
maka otak akan memproses pandangannya itu ibarat teropong bajak laut .Jauh dan
lebih fokus, dan juga akan mencari KATA yang tertulis diotak tentang benda yang
dicari atau ingin dilihat.
(b) Struktur Otak
Dalam struktur otak wanita,
kemampuan untuk berbicara terutama ada dibagian depan otak kiri dan sebagian
kecil di otak sebelah kanan.Sementara untuk pria, kemampuan berbicara dan
bahasa itu bukan kemampuan otak yang penting. Adanyapun cuma di bagian otak
kiri dan tidak ada area yang spesifik. Otak pria itu terkotak-kotak dan mampu
memilah-milah informasi yang masuk.
Jadi jangan heran kalau wanita lebih
senang berbicara dan banyak pula yang dibicarakan, karena kedua belah otaknya
mampu bekerja sekaligus.
Di malam hari, setelah seharian
penuh beraktivitas, pria bisa menyimpan semuanya diotaknya.
Sementara otak wanita tidak bekerja
seperti itu. Informasi atau masalah yang diterimanya akan terus berputar-putar
dalam otaknya. Dan ini tidak akan berhenti sampai dia bisa mencurahkan habis
isi otaknya alias curhat.
Oleh sebab itu, kalau wanita bicara,
tujuannya adalah untuk mengeluarkan unek-uneknya, bukan untuk mencari
kesimpulan atau solusi seperti yang dilakukan kaum pria.
(c) Membangun Hubungan Lewat Percakapan
Rata-rata wanita bisa bicara 20 ribu
kata dalam sehari. Sementara pria hanya sekitar 7 ribu kata sehari atau bahkan
lebih sedikit dari itu.
Pria jika sudah menghabiskan 7 ribu
kata, maka dia tidak akan berminat untuk bicara lebih lanjut.
Persediaan si wanita tergantung dari
apa yang sudah ia lakukan sepanjang hari. Kalau dia sudah banyak
berbicara dengan orang lain hari itu, dia pun akan sedikit berbicara.
Kalau dia tinggal sendirian di rumah
saja, mungkin ia sudah menggunakan 5 ribuan kata. Jadi masih ada 15 ribu lagi!
(d) Multitasking
Dari penelitian, pria cuma bisa
melakukan satu hal pada suatu waktu. Semua penelitian yang ada menemukan bahwa
otak pria lebih terspesialiasi, terbagi-bagi. Otak pria berkembang sedemikian
sehingga mereka hanya dapat berkonsentrasi pada satu hal yang spesifik pada
suatu saat, sehingga sering mereka bilang mereka bisa mengerjakan
semuanya tapi ‘satu-satu dong!!’.
semuanya tapi ‘satu-satu dong!!’.
Sementara otak wanita punya
konstruksi yang memungkinkan wanita melakukan banyak hal sekaligus atau
kerennya multitasking job.
Wanita bisa melakukan banyak hal
yang sama sekali tidak berhubungan pada waktu bersamaan, dan otaknya tidak
pernah putus, selalu aktif.
(e) Indirect Speech (berbicara
secara tidak langsung)
Wanita kalau berbicara biasanya
menggunakan indirect speech alias memberikan isyarat tentang apa yang
sebenarnya dia inginkan. Tujuannya adalah untuk menghindari konflik atau
konfrontasi sehingga bisa terjalin hubungan yang harmonis satu sama lain.
Indirect speech biasanya menggunakan
kata-kata seperti: ‘kayaknya’, ‘sepertinya’ dan sebagainya.
Ketika wanita bicara menggunakan
indirect speech ke wanita lain, tidak pernah ada masalah.Wanita lain cukup
sensitif untuk mengerti maksud sebenarnya.
Tapi, bila dipakai untuk bicara dengan pria, bisa berakibat fatal!
Tapi, bila dipakai untuk bicara dengan pria, bisa berakibat fatal!
Kebanyakan pria menggunakan bahasa
langsung atau direct speech dan mereka mengambil makna sebenarnya dari apa yang
orang lain katakan.
2.
Saat berjalan tak pernah kompak tapi tujuannya sama
Saat
berjalan kaki kiri dan kaki kanan tidak pernah berbarengan, selalu ada yang di
depan atau yang dibelakang. Namun tujuan yang dituju selalu sama.
Ini
bicara tetang pentingnya tujuan bersama
dalam rumah tangga. Cara berjalan boleh beda tapi tujuan harus sama.
Tujuan
keluarga kristen ada 3 :
(a)
Membangun keluarga yang bahagia
Tujuan
pertama membangun keluarga kristen tentu adalah untuk membangun keluarga yang
bahagia. Ini berarti semua anggota keluarga harus merasa bahagia : Ayah, ibu
dan anak-anak.
(b)
Melahirkan keturunan illahi
Tujuan
ke dua adalah melahirkan keturunan ilahi. Artinya, dari rang tua yang sudah
lahir baru diharapan akan muncul keturunan yang juga mengabdi kepada Tuhan
dengan sepenuh hati.
(c)
Menerapkan prinsip-prinsip Kerajaan Sorga di dunia ini
Keluarga
kristen adalah etalase dimana prinsip-prinsip kerajaan sorga di perlihatkan,
seperti :
§ Penerapan kasih
yang tak bersyarat.
§ Perkawianan yang
monogamy
§ Kesetaraan pria
dan wanita dsb.
3.
Tak pernah ganti posisi, namun saling melengkapi
Sepatu
kiri tidak pernah bisa dipakai kaki kanan demikian juga sebaliknya. Ini bicara
tentang pentingnya posisi atau hirarki dalam rumah tangga :
(a)
Pria adalah kepala (Ef.5:23)
Dalam rumah tangga seorang pria adalah seorang imam (pemimpin). Kalau
fungsi ini berubah (istri menjadi pemimpin), kehidupan rumah tangga bisa
berantakan.
Ada penelitian di Amerika yang menyebutkan bahwa banyak pria menjadi Gay
(Homoseks) karena ia melihat di rumah tangganya sang bapak tidak berfungsi
sebagai pemimpin yang sesungguhnya. Apa Tugas seorang Imam ?
§ Ia melayani Allah
§ Ia melayani keluarganya
(Istri dan anaknya)
§ Ia berdoa baik kepada
Allah maupun untuk keluarganya. Edwin Louis Cole mengatakan :” Doa bersama
seorang suami dengan istri akan menumbuhkan keintiman diantara mereka!”
(b)
Wanita adalah penolong
Istri diberi tugas oleh Allah menjadi penolong bagi suaminya. Ia diberi
gelar “EZER” (bah. Ibrani untuk penolong). Dalam banyak hal si penolong itu lebih kuat
daripada yang ditolong!(suami). Jadi
banggalah dengan gelar EZER ini!
Tugas ini dijalankan sang istri dengan cara : memberi nasehat dengan
cara yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan sikap yang tepat!
Ada kalanya suami butuh teman untuk berbagi kesulitan. Istri harus bisa
menanggapi kesulitan suami tanpa harus menjadi terlalu bawel dan mengkhotbahi
suami. Contohnya:
§ Jangan memberi nasehat saat suami capek (pulang kerja)
§ Jangan memberi nasehat
kalau tidak diminta!
§ Carilah waktu santai untuk membicarakan masalah-masalah yang serius.
Waktu makan bersama adalah saat yang paling tepat. Menurut ahli psikologi,
saat kita makan, otak kiri (otak yang analitis, kritis) sedang “mati”,
sementara otak kanan (otak relasional, visual) sedang “hidup”.
Dengan demikian pembicaraan akan cenderung nyaman dan bisa saling menerima
ide/nasehat!
4.
Selalu sederajat tak ada yang lebih rendah atau tinggi (Kej.1:26)
Meskipun
berbeda, sepatu kiri sama derajat dan harganya dengan sepatu kanan. Ini
berbicara tentang kesetaraan pria dan wanita dalam rumah tangga.
Pria
dan wanita setara karena kerena sama-sama merupakan gambar Allah. Mereka
setara, hanya berbeda fungsinya.
5.
Bila yang satu hilang yang lain tak memiliki arti.
Pasangan
kristen adalah pasangan sehidup semati. Oleh sebab itu dalam janji pernikahan
diucapkan ikrar untuk bersedia hidup bersama sampai maut memisahkan. Ini
berarti 2 hal :
(a)
Perkawinan kristen tidak mengenal perceraian
Idealnya
ajaran alkitab adalah perkawianan sekali untuk selamanya. Dan tidak mengenal
cerai hidup, sebagaimana dalam agama lain.
(b)
Perkawinan kristen hanya bisa dipisahkan oleh maut
Kalaupun
toh ada perceraian, maka perceraian itu hanya karena salah satu ada yang
meninggal, atau cerai mati.