Sabtu, 21 Juli 2012

SATU HAL


Dalam suatu waktu kita hanya bisa mengerjakan satu hal saja. Kita tidak bisa mengerjakan  2 hal secara bersamaan, misalnya :
(a) Makan sambil baca
Kita tidak bisa mengerjakan ke duanya secara bersamaan. Sebenarnya yang kita lakukan adalah mengerjakan  kegiatan itu secara bergantian.

(a)                Nonton sambil menulis
Ini sama saja. Kita sebenarnya tidak melakukan 2 kegiatan itu secara bersamaan. Kita hanya melakukannya secara bergantian!

Otak manusia ternyata hanya bisa berpikir satu pikiran dalam satu saat. Jadi kalau lagi berpikir yang negatif, pada saat yang sama ia tidak bisa berpikir yang positif. Begitu juga sebaliknya!

Nah, karena kita hanya bisa berpikir satu pikiran dalam satu saat, hari ini saya ingin berkotbah dengan judul ”Satu Hal”.

SATU HAL YANG SANGAT PERLU DILAKUKAN
1.Satu hal yang kulakukan – Mengalahkan masa lalu – Fil.3:13-14
Banyak orang masih hidup di masa lalu. Masa lalu masih menjadi acuan hidup orang tersebut.
Padahal masa lalu telah berlalu dan tidak berkuasa lagi atas hidup masa kini kita.
Kekalalahan berasal dari sikap yang terus terpaku pada masa lalu, terbelenggu oleh masa lalu dan tidak bisa maju!
Apa saja yang harus dilupakan dari masa lalu :
(a) Kegagalan – Luk.5:1-11
Kegagalan dimasa lalu bisa menghantui seseorang sehingga ia takut untuk bergerak maju.
Petrus pernah mengalami hal ini. Setelah seharian ”gagal” menjala ikan, ia enggan untuk menuruti anjuran Yesus agar menebarkan jalanya ke tempat yang dalam – Luk.5:4-5
Ketika kegagalan terjadi banyak orang hilang rasa percaya dirinya!
Padahal sukses hanya bisa diraih setelah kita berulangkali mengalami kegagalan.
Contoh kasus : Steven Spielberg (sutradara terkenal. Filmnya antara lain Jurassic Park & Alien) . Semasa remaja pernah dikeluarkan dari SMA karena kondisi kejiwaannya dianggap tidak sejajar dengan anak-anak remaja normal.
Ia juga pernah gagal masuk sekolah film di University of California at Los Angeles (UCLA).
Tapi dengan melupakan semua kegagalan itu ia maju terus. Sekarang, ia merupakan sutradara paling hebat yang diakui dunia! Hampir semua filmnya pernah menempati daftar Box Office Hollywood!

(b) Trauma-trauma masa lalu – Amsal 27:9
Kegagalan, penolakan atau hal-hal negatif dimasa lalu sering membuat orang takut untuk melangkah ke depan. Trauma bisa menjadi beban. Orang yang mengalami trauma, seperti seorang yang berlari dengan membawa ransel penuh  berisi batu. Akibatnya, larinya menjadi terhambat!
Contoh : Orang yang pernah ditolak cintanya, sering tidak berani lagi jatuh cinta.
Padahal untuk sukses kita harus bisa keluar atau melupakan trauma-trauma itu.
Contoh kasus : Walt Disney (Pencipta film kartun seperti Mickey Mouse & Donald bebek)
Ia pernah mau masuk tentara, tetapi tidak diterima.
Ia pernah melamar kerja diberbagai perusahaan, tapi juga ditolak terus.Gambarnya yang pertama tentang film kartun ditolak mentah-mentah berbagai studio di  Hollywood.
Tapi dengan semangat baja ia terus menawarkan ide dan film kartunnya.
Akhirnya film kartun ”Alice in the wonderland” ciptaannya bisa diterima oleh Hollywood dan laku keras. Menempati peringkat pertama film di Amerika selama 3 tahun berturut-turut.
Sekarang Walt Disney adalah ”raja” film kartun dan dunia hiburan anak-anak. Ia kemudian mendirikan Disneyland (seperti Dufan di Amerika) yang merupakan arena hiburan paling hebat di dunia!

(c) Dosa masa lalu - Yes.1:18
Seringkali orang masih membebani hidupnya dengan mengingat-ingat (atau membawa-bawa) dosa masa lalunya. Akibatnya hidup jadi murung dan ada rasa tidak layak diri.
Orang seperti ini jelas sulit untuk sukses. Ingat sukses harus diawali dengan semangat yang tinggi dan rasa percaya diri (berharga) yang tinggi!
Contoh kasus : Martin Luther (tokoh Reformasi gereja protestan).
Sering pada malam hari ketika sedang menulis dihantui bayangan dosa masa lalunya di tembok di depannya. Ia begitu gelisah.  Yang dilakukannya kemudian adalah melempar bayangan dosa itu dengan pena yang dipegangnya, sambil berkata :”enyahlah Iblis, itu semua adalah masa laluku!”  Dan dia kemudian merasa lega.
Ia kemudian percaya bahwa dosanya sudah dihapus oleh Kristus. Dan dia diselamatkan oleh imannya kepada Kristus lewat berita injil – Rom:1:16-17.
Paulus adalah contoh lain seseorang yang berhasil keluar dari bayangan dosa masa lalu.
Ia memang pernah menjadi pemburu dan pembunuh orang kristen. Tetapi sejak ia bertemu dengan Kristus, ia melupakan dosa-dosanya itu dan dia menjadi misionaris terhebat sepanjang masa!

2. Satu hal aku tahu – mengalahkan kebimbangan – Yoh.9:25
Ini berbicara tetang bagaimana mengalahkan kebimbangan berkaitan dengan keselamatan kekal.
Ada kalimat menarik yang diucapkan oleh si buta yang disembuhkan Yesus. Satu hal yang ia tahu adalah :
 (a) ”Dulu aku buta” – Secara rohani orang ini mengakui bahwa dia buta, dia tidak bisa melihat kebenaran rohani tentang keselamatan dalam Yesus Kristus!
Atau dengan kata lain si orang buta mengakui bahwa ia adalah seorang berdosa sebelum bertemu Yesus!

(b) ”Sekarang aku melihat” – Setelah menerima karya Kristus di atas kayu salib maka seseorang akan menerima keselamatan.
Atau dengan kata lain, ia telah melihat kebenaran rohani tentang karya penyelamatan Allah.

Dengan mengatakan :”Satu hal aku tahu”, si orang buta ini mengucapkan kalimat yang penuh dengan kepastian.
Ia telah berhasil mengalahkan kebimbangan hatinya akan keselamatan jiwanya!
Kalau mau di dalami, ada 2 sumber keraguan :
(1) Dari Allah – ini untuk mengusik orang yang terhilang agar ia meragukan keselamatan jiwanya dan berbalik mencari Allah yang benar.

(2) Dari Iblis – ini untuk melumpuhkan pelayanan orang beriman agar tidak lagi mempercayai kuasa Tuhan.

3. Satu hal yang masih kurang – mengalahkan pesona harta - Mark 10:21-22.
Pemuda yang datang kepada Yesus ini sebenarnya luar biasa sekali hidupnya, ia telah memiliki banyak hal :
(a)    Harta yang berlimpah
(b)   Ia adalah orang yang baik
(c)    Ia menjalankan hukum Taurat dengan tekun (ayat 20)
(d)   Ia takut akan Allah
(e)    Ia adalah orang yang bermoral

Namun menurut Tuhan Yesus masih ada satu yang kurang, yaitu keterikatannya kepada harta duniawi harus dilepaskan!
Ketika disuruh menjual seluruh hartanya dan membagikan kepada orang miskin kemudian mengikut Yesus, orang kaya itu menolak.
Ini menunjukkan bahwa ia masih sangat terikat pada harta duniawi!
Kita memang membutuhkan harta duniawi, tapi kita tidak boleh diperbudak oleh harta duniawi itu!
Dalam bukunya berjudul “Happiness: Unlocking the Mysteries of Psychological Wealth”,  Ed Diener (profesor psikologi di Universitas Illiois Amerika) dan putranya  Robert Biswas-Diener, menyebutkan bahwa kebahagiaan tidak tergantung dari uang atau hal-hal yang bersifat materi!  
Hasil study mereka menyebutkan: memang uang bisa membuat hidup menjadi lebih nyaman, tetapi tidak membuat hidup menjadi bahagia!

4. Satu hal yang dibutuhkan – mengalahkan hal-hal yang kurang penting – Luk. 10:42.
Perbedaan Maria dan marta adalah pada prioritas mereka :
(a)     Marta memprioritaskan pada  hal yang mendesak – menyiapkan konsumsi
(b)   Maria memprioritaskan pada hal yang penting – mendengarkan sabda Yesus.

Banyak orang hidup dengan prioritas yang salah, misalnya :
(1)               Memprioritaskan kemakmuran lahiriah, tetapi melalaikan kekayaan batiniah.
(2)               Memprioritaskan penampilan yang keren, tapi melalaikan kepribadian yang baik.
(3)               Memprioritaskan pelayanan (di gereja), tapi melalaikan hubungan akrab dengan Tuhan (doa + baca Firman)
 

Senin, 02 Juli 2012

6 TANDA KEMATANGAN ROHANI


Perjalanan hidup manusia bergerak dari sifat kanak-kanak menjadi sikap dewasa yang matang. Demikian juga perjalanan spiritual (kerohanian) seseorang, bergerak dari sifat duniawi menuju sifat dewasa yang matang!
Yang dimaksud kematangan rohani adalah sebuah keadaan rohani seseorang yang ditandai sejumlah hal berikut ini:
(a)                Karakter dan kepribadiannya sudah dewasa
(b)               Dapat mengendalikan emosi
(c)                Hubungannya dengan Tuhan sangat dekat
(d)               Hubungannya dengan sesama harmonis
(e)                Ia melayani Tuhan dengan sepenuh hati.

Brad Waggoner dalam bukunya “The shape of Spirituality to come” mengatakan : melayani Tuhan dan sesama adalah tanda dari kematangan rohani. Dalam faktanya, tanpa pelayanan, pembaharuan rohani menjadi tidak mungkin!
Kali ini kita akan melihat 6 tanda kematangan rohani itu dalam 6 bidang kehidupan (lih. 1 Kor.13:11)

6 TANDA KEMATANGAN ROHANI
1.Pemikiran-pemikirannya – Rm.12:2
Kematangan rohani berawal dari pemikiran kita. Kalau pemikiran kita sudah sejalan dengan FT, maka kita akan tumbuh menjadi matang!
Oleh sebab itu kita harus mendisiplinkan pemikiran kita agar selalu selaras dengan FT. Ketika pikiran kita dibaharui maka, hidup kita akan berubah.
Menurut Fil.4:8, pikiran kita harus dipenuhi hal-hal berikut ini :
(a)                Yang benar – maksudnya kebenaran sesuai FT
(b)               Yang mulia – hal-hal yang mulia seperti kasih, kemurahan hati dsb
(c)                Yang Adil – hal-hal yang berkaitan dengan prinsip keadilan
(d)               Yang suci – hal-hal yang kudus/suci
(e)                Yang manis – hal-hal yang menyenangkan, seperti,
(f)                Yang sedap di dengar – kata-kata yang enak ditelinga (pujian, penghargaan)
(g)               Kebajikan – hal-hal yang baik berkaitan dengan moralitas
(h)               Yang patut dipuji – hal-hal yang mendatangkan pujian.


2.Kata-katanya – Yak.1:26
Kematangan rohani nampak juga dalam kata-kata yang kita ucapkan.
Jika kita terus-terusan mengucapkan kata-kata yang ”jahat” (negatif) dan sembrono, maka rohani kita sulit untuk bertumbuh!
Ingat , hidup atau mati dikuasai oleh lidah (perkataan) kita! – Ams. 18:21
Oleh sebab itu orang yang sudah matang rohaninya hanya akan mengucapkan kata-kata yang membangun dan menghidupkan semangat orang lain! Mis:
(a)                kata-kata Pujian
(b)               Kata-kata dukungan/penguatan
(c)                Kata-kata penghiburan dsb.

3.Tindakannya – Yak. 2:26
Kematangan rohani juga tercermin dari setiap tindakan yang kita lakukan!
Bagimana kita bertindak/bekerja akan mengungakapkan seberapa rohani diri kita.
Orang yang matang rohani akan bertindak/bekerja dengan penuh tanggung jawab!
Tidak bekerja dengan asal-asalan dan tanpa menjaga kualitas.
Contoh kasus ”
(a)    Nuh (Ibrani 11:7 ) bekerja dengan penuh tanggung jawab menyelesaikan bahtera sebagaimana diperintahkan oleh Tuhan.
(b)   Kornelius ( Kis.10:1-2 ) senantiasa berdoa dan berbuat baik kepada mereka yang membutuhkan.
(c)    Tuhan Yesus berkeliling kota untuk menyembuhkan dan mengabarkan injil

Intinya, orang yang matang rohani bukanlah orang yang malas dan pasif. Tetapi orang yang bekerja keras dan selalu berbuat baik, buah hidupnya nyata dinikmati orang lain!

4. Sikapnya
Orang yang matang secara rohani tercermin dari sikap yang diperlihatkannya!
Contohnya :
(a)                Dia bersikap bertangung jawab mengembangkan apa yang dipercayakan kepadanya.
Dalam perumpamaan tentang Talenta (Mat.25 :14-30 ) hal ini ditunjukkan oleh hamba ke 1 dan ke 2. Sementara yang ke 3 tidak bertanggung jawab.

(b)               Dia bersikap tidak membeda-bedakan baik kepada orang miskin maupun kaya – Yak. 2 :1-5

(c)                Dia tidak pilih kasih (band. Sikap Ishak dan Ribkah terhadap Esau dan Yakub – Kej. 25 :29-34 ).

(d)               Dia rendah hati (pencuri yang dibelah Yesus, yang satu sombong, yang satu rendah hati -  Luk. 23 :39-43 ).

5.Reaksinya
Kematangan rohani tercermin dari reaksi seseorang saat mengalami pengalaman pahit (penderitaan). Contoh kasus :
(a)                Yesus bereaksi secara baik dengan cara mengampuni mereka yang menyalibkannya – Luk. 23 :34

(b)               Stephanus juga bereaksi sama dengan Yesus, dia mendoakan mereka yang merajamnya dengan batu – Kis.7:54-60

(c)                Ayub, berlutut dan menyembah Tuhan saat tahu anak-anaknya mati dan harta bendanya hilang – Ayub 1 :13-22

Semua contoh di atas menunjukkan bahwa seorang yang sudah matang rohaninya akan bereaksi dengan baik (tidak marah-marah, tidak ngambek, tidak protes kepada Tuhan dsb), saat mereka mengalami kepedihan/penderitaan!

6. Keinginan-keinginannya
Kematangan rohani terlihat dari keinginan-keinginan dan kerinduan-kerinduannya! Orang yang matang rohaninya akan mencari perkara-erkara yang di atas (rohani) lebih dari perkara-perkara duniawi – Kol. 3 :1-2
Orang yang matang rohani juga selalu berusaha mencari kehendak dan tujuan Tuhan untuk dirinya! Keinginan-keinginannya selaras dengan kehendak Tuhan!

Kesimpulannya, orang yang matang rohaninya akan bersikap, berpikir, bertindak dan bereaksi secara tepat sesuai dengan kehendak Tuhan. Hidup melayani Tuhan dan sesamanya dengan sepenuh hati.